Kemenkes Benarkan Ada 10 Kasus Mutasi B177 di Indonesia
Pemerintah pun kini dilaporkan sedang melakukan sejumlah upaya guna mencegah penyebaran varian terbaru itu.
IDXChannel - Gelombang tsunami Covid-19 yang melanda India, turut menyita perhatian pemerintah Indonesia. Pasalnya, sejumlah warga India diketahui telah memasuki wilayah Indonesia pasca terjadinya penularan Covid-18 besar-besaran di negara tersebut.
Ditambah lagi dengan isu masuknya varian Covid-19 dari Inggris. Pemerintah pun kini dilaporkan sedang melakukan sejumlah upaya guna mencegah penyebaran varian terbaru itu.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya saat ini telah berhasil mengidentifikasi 10 kasus baru yang disebabkan oleh mutasi Covid-19 terbaru, B177.
"Di Indonesia kasus penularan mutasi B177 sudah di temukan pada 10 orang. Adapun 6 di antaranya baru saja melakukan perjalanan dunia, sementara sisanya merupakan transmisi secara lokal," ujar Siti Nadia Tarmizi saat diwawancara iNews Tv, Rabu (28/4/2021).
Lebih lanjut Nadia menjelaskan, mutasi B177 yang ditemukan di Indonesia ini memiliki tingkat penularan yang lebih cepat dibandingkan varian Covid-19 sebelumnya. B177 bahkan termasuk dalam 3 varian virus Covid-19 yang mendapat perhatian khusus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Gejalanya rata-rata sama dengan varian Covid-19, batuk pilek, sesak, bisa kehilangan indera penciuaman perasa, hanya saja yang perlu diwaspadai kecepatan penularan. Sangat cepat. Jadi, bila ada satu orang orang saja terpapar varian ini, ia bisa langsung menularkan sekelompok orang dan mereka lebih cepat jatuh sakit dan positif Covid-19," terang Nadia.
Dia pun mengimbau agar masyarakat Indonesia tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, dan rutin mencuci tangan.
Selain itu, bagi masyarakat yang berkesempatan mendapat vaksin Covid-19 sangat dianjurkan untuk segera melakukan vaksinan. Sebab, hingga saat ini, varian terbaru B177 yang pertama kali ditemukan di Inggris itu belum terbukti menurunkan efikasi dari vaksin Covid-19.
"Artinya, vaksin yang ada di Indonesia masih cukup memberikan proteksi kepada kita untuk melawan virus tersebut," tandasnya.
(SANDY)