ECONOMICS

Kemenkes Godok Rencana Lengkapi Fitur PeduliLindungi

Rizky Pradita Ananda 24/02/2022 21:12 WIB

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan reformasi sistem informasi teknologi kesehatan.

Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin berencana melakukan reformasi sistem informasi teknologi kesehatan. (Foto: MNC Media)


IDXChannel - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin secara gamblang mengungkapkan keinginan untuk melakukan reformasi sistem informasi teknologi kesehatan.

Ia menilai, reformasi ini dibutuhkan karena industri kesehatan masyarakat akan mengalami perubahan drastis.

“Kenapa teknologi informasi mau saya reform, karena saya lihat yang namanya peak data, artificial intelligence akan dramatically change the way healthcare industry in the future. Baik itu secara service, diagnosis, totally change. Jadi mending kita persiapkan dari sekarang,” ujar Menkes Budi, dalam gelaran MNC Forum LXIII (63rd) “Strategi dan Kebijakan Kemenkes dalam Mengatasai Gelombang Omicron”, Kamis (24/2/2022).

Salah satunya persiapan yang tengah ia godok ialah, membuat aplikasi PeduliLindungi sebagai platform untuk masyarakat dengan fitur yang lebih lengkap. Tidak hanya aksen vaksin atau test Covid-19, seperti saat ini.

“PeduliLindungi akan kita pakai sebagai platform untuk masyarakat, satu PeduliLindungi jadi masyarakat mau dapat apa pun di PeduliLindungi. Sekarang saya baru masukin fungsi jejak di update terbaru,” lanjutnya.

Lebih lanjut, fungi jejak yang baru ditambahkan dalam aplikasi PeduliLindungi berguna untuk menelusuri data kontak erat pasien positif selama sepekan terakhir.

“Jadi orang jalan kayak map gitu kan ke mana-mana bisa dideteksi. Kalau itu dinyalain begitu Anda positif, bisa share data itu ke Puskesmas. Pencet satu tombol, data kontak erat kita dalam radius jarak dua meter selama tujuh hari ke belakang bisa ketahuan,” tambah Menkes Budi.

Selanjutnya, Menkes berencana untuk juga memasukkan fitur data imunisasi dasar ke dalam aplikasi PeduliLindungi. Sehingga semakin lama, semakin banyak fungsi yang bisa dimasukkan ke dalam aplikasi tersebut dengan data permanen dan terekam.

Selain platform untuk kesehatan masyarakat, Menkes Budi juga merencakan untuk membuat satu platform khusus untuk fasilitas-fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, laboratorium, apotik hingga toko obat.

“Kesiapan yang mau kita bikin, mau bikin platform gratis buat seluruh pemain industri kesehatan. Sekarang data kesehatan itu segmented, enggak seperti perbankan. Jadi nanti saya bikin regulasi semua data itu interconnected, bisa bicara satu line dengan standard yang sama,” ujarnya lagi.

Harapannya, dengan semua data yang terkoneksi, pelayanan kesehatan masyarakat juga bisa berjalan lebih maksimal. Baik untuk masyarakat yang mengakses, atau pun bagi pemerintah.

“Jadi kalau datang ke dokter, bisa dilihat pernah annual check up di mana dan ada ada diagnosis yang benar. Data itu saya mau taruh di pemerintah biar bisa terkoneksi. Contoh, jadi bisa lihat data usg bayi,  kita bisa lihat potensi sakit, diganosis sakit, CT scan lain-lain seperti apa,” tutup Menkes Budi. (TIA)

SHARE