Kemenkeu Bakal Terbitkan SBSN Rp430,6 M untuk Megaproyek di Yogyakarta
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai total Rp430,6 miliar.
IDXChannel - Untuk mendukung proyek pembangunan yang akan berlangsung di Yogyakarta, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan nilai total Rp430,6 miliar.
Kepastian itu diberikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara saat berkunjung ke Yogyakarta pada 7-8 Juli 2022. Dia bersama jajarannya melakukan Inspeksi Pembangunan Jalur Kerata Api Bandara NYIA dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kedua proyek tersebut dibiayai dengan mekanisme SBSN sekaligus menandatangani prasasti penanda aset di sekitar New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Gedung Kuliah Terpadu SBSN UIN Sunankalijaga.
“Hari ini kita akan melakukan launching pembangunan Gedung Kuliah Terpadu di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ini merupakan alokasi dari SBSN yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan,” ujar Suahasil membuka sambutannya pada acara Launching Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu SBSN Proyek di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Jumat(8/7/2022).
Suahasil menjelaskan SBSN adalah utang yang bersifat syariah, yang dijalankan dengan memenuhi seluruh prinsip syariah yang mana utang tersebut boleh dilakukan kalau ada basisnya dan struktur utangnya harus di-endorse oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
“Dalam hal ini, basisnya adalah untuk membangun UIN Sunan Kalijaga,“ tambahnya.
Lebih lanjut dia menerangkan utang yang dipakai nanti akan digunakan dengan produktif demi menghasilkan sesuatu yang produktif. Pada saat nanti gedung telah terbangun dan menghasilkan lulusan yang pintar, maka akan membangun ekonomi Indonesia dan itu akan sangat bermanfaat.
Dalam pernyataannya, Suahasil mendukung penggunaan keuangan negara untuk pembangunan pendidikan. “Secara khusus, konstitusi kita memberi amanah 20% belanja negara harus untuk sektor pendidikan, ini kita lakukan secara bertanggung jawab untuk kebaikan bangsa dan negara kita,” tegasnya.
Pengalokasian SBSN Proyek di Yogyakarta, mulai dilaksanakan pada 2015 dengan total keseluruhan alokasi mencapai Rp2,6 triliun. Pembiayaan proyek melalui SBSN terus meningkat dari semula Rp10 miliar pada 2015 menjadi Rp430,6 miliar di 2022.
Sebagian besar alokasi SBSN merupakan proyek-proyek prioritas yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR, yaitu sebesar 37,15% sektor Transportasi pada Ditjen Perkeretaapian, 29,73% sektor Jalan dan Jembatan pada Ditjen Bina Marga, 15,43% sektor Sumber Daya Air pada Ditjen Sumber Daya Air, dan sisanya tersebar di sektor pendidikan dan riset, keagamaan, serta Hankam.
Sebagai bentuk komitmen dari pemerintah untuk keberlanjutan program pembangunan nasional di Yogyakarta, pada tahun anggaran 2022 telah dialokasikan SBSN senilai Rp430,6 miliar, yang terdiri dari 14 proyek pada 3 K/L yaitu Kementerian PUPR, Kementerian Agama, dan Kementerian Pertahanan.
Di antara berbagai proyek yang dilaksanakan di Yogyakarta, terdapat beberapa agenda prioritas sektor transportasi dan jalan-jembatan serta pendidikan yang diberikan penanda aset-nya oleh Wamenkeu Republik Indonesia, yaitu Pembangunan Jalur Kereta Api Bandara NYIA, Underpass Bandara NYIA, dan Pembangunan Gedung Utara FEBI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (TYO)