Kemenkeu Sebut Kuota Subsidi BBM, LPG, dan Listrik Bisa Jebol Tahun Ini
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, ada potensi kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan LPG 3 kg jebol pada tahun ini.
IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut, ada potensi kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan LPG 3 kg jebol pada tahun ini.
"Kami mencermati terus hal tersebut (risiko pelampauan kuota subsidi dan kompensasi BBM, LPG, dan listrik) dan karena memang ada potensi untuk itu (jebol)," kata Direktur Jenderal Anggaran, Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN Edisi Agustus 2023, ditulis Sabtu (12/8/2023).
Dia menjelaskan, Kemekeu akan terus bekerja sama dengan badan usaha, khususnya PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (persero) untuk tetap bisa mengendalikan konsumsi volume BBM, listrik, LPG subsidi.
Terkait dampaknya terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), diakui Isa, masih aman.
"Dampaknya terhadap APBN sejauh ini masih kami perkirakan akan netral karena harga-harga BBM dan bahan baku untuk menghasilan listrik tahun ini lebih rendah dari yang diperkirakan sewaktu penyusunan APBN," tegasnya.
"Tapi ini akan kami terus cermati dan kami ingin ajak semua pihak agar konsumsi BBM, listrik, LPG subsidi bisa dikendalikan bersama dan tidak melampaui kuota yang ditetapkan," harap Isa.
Untuk diketahui, Kemenkeu sudah membayarkan subsidi dan kompensasi listrik kepada masyarakat sebesar Rp48,5 triliun untuk 39,2 juta pelanggan hingga Juli 2023. Artinya Rp6,9 triliun per bulan.
Untuk subsidi LPG 3 kg Rp37,7 triliun untuk 4 juta metrik ton (MT). Berarti Rp5,4 triliun per bulan. Sedangkan subsidi dan kompensasi BBM Rp59,7 triliun untuk 8.654,2 ribu Kilo Liter (Kl) atau Rp8,5 triliun per bulan.
(FAY)