ECONOMICS

Kemenko Ekonomi Ungkap Strategi Dorong Pertumbuhan Industri Baja Dalam Negeri

Lukman Hakim 02/12/2022 13:39 WIB

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021.

Kemenko Ekonomi Ungkap Strategi Dorong Pertumbuhan Industri Baja Dalam Negeri. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian I Gusti Putu Suryawirawan menjelaskan, industri baja nasional dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan kinerja yang sangat baik. 

Ekspor produk baja meningkat pesat dari 1,3 juta ton pada tahun 2017 menjadi 5,2 juta ton pada tahun 2021. Total volume produksi meningkat dari 7,9 ton menjadi 14 juta ton pada kurun waktu yang sama. 

Menurutnya, meski kinerja industri baja nasional mengalami perbaikan dari sisi ekspor dan produksi, namun tingkat utilisasi kapasitas industri baja nasional masih di bawah 60 persen. 

"Terutama akibat tingginya produk impor yang masih mencapai 6,6 juta ton pada tahun 2021," jelasnya saat menghadiri gelaran IISIA Business Forum 2022 di Surabaya, Jumat (2/12/2022). 

Pihaknya berharap agar kebijakan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus terus diterapkan. Khususnya dalam menghadapi kelebihan kapasitas produksi regional dan global serta munculnya praktik perdagangan tidak adil (unfair trade).

Selain itu, lanjut dia, perlu terus digalakkan standarisasi produk baja untuk perlindungan konsumen dan menciptakan kondisi perdagangan yang adil. 

"Kebijakan investasi yang tepat juga dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan kapasitas pada sektor yang masih membutuhkan investasi dan mengendalikan investasi pada sektor yang telah mengalami kelebihan kapasitas,” imbuh Putu. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur Iwan menambahkan, pemilihan Surabaya sebagai lokasi pameran sangat tepat. Sebab, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di kota Pahlawan ini juga sangat baik. 
"Saya percaya pemilihan tempat ini sangat tepat mengingat pertumbuhan perekonomian Jawa Timur merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia," katanya. 

(SLF)

SHARE