ECONOMICS

Kemenperin Latih SDM Industri Mahir Bahasa Mandarin, Berpeluang Langsung Diserap Industri China

Dhera Arizona Pratiwi 22/05/2025 14:25 WIB

BPSDMI menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dari RRC, salah satunya adalah Go Study Global Education.

Kemenperin Latih SDM Industri Mahir Bahasa Mandarin, Berpeluang Langsung Diserap Industri China. (Foto Istimewa)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kompetensi dan daya saing sumber daya manusia (SDM) industri nasional di pasar kerja global. Sehingga, tidak hanya mampu menguasai teknologi industri, tetapi juga terampil bahasa asing seperti bahasa Mandarin.

Upaya tersebut direalisasikan oleh Kemenperin dengan menjalin kerja sama dengan Republik Rakyat China (RRC).

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) yang memiliki tugas menyelenggarakan pengembangan SDM industri di Indonesia menjalin kerja sama dengan berbagai mitra dari RRC, salah satunya adalah Go Study Global Education.

Pada Mei 2025, BPSDMI dan Go Study Global Education telah resmi menyelesaikan pelaksanaan Kursus Bahasa Mandarin Online Batch 2. Program yang berlangsung pada 3 Februari-9 Mei 2025 ini dilaksanakan secara daring selama tiga bulan penuh dan diikuti oleh 115 mahasiswa dari unit pendidikan vokasi Kemenperin.

Menurut Kepala BPSDMI Masrokhan, program ini merupakan implementasi nyata dari kerja sama BPSDMI dengan Go Study Global Education yang telah dijalin sejak penandatanganan Letter of Intention (LoI) pada 2024 lalu.

“Go Study Global Education juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa unit pendidikan vokasi kami terkait program kursus bahasa Mandarin, magang, hingga pertukaran pelajar,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Program kursus bahasa Mandarin dilaksanakan menggunakan kurikulum yang mengacu pada standar HSK 1 dan diajarkan oleh pengajar profesional dari Go Study Global Education. Kurikulum HSK 1 berfokus pada fondasi bahasa Mandarin, serta mengajarkan peserta didik kosakata dan tata bahasa dasar untuk berkomunikasi dalam situasi sehari-hari.

Selain mengikuti kelas regular, para peserta juga menjalani ujian tengah dan akhir untuk mengukur perkembangan mereka. Di akhir rangkaian kelas dan setelah lulus evaluasi akhir, para peserta menerima sertifikat resmi kursus bahasa Mandarin yang diterbitkan oleh Go Study Global Education.

“Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat meningkatkan kompetensi bahasa Mandarin siswa dan mahasiswa kami sehingga memberikan peluang lebih besar bagi mereka untuk dapat langsung diserap bekerja di industri China,” ujar Masrokhan.

Saat ini, Kemenperin sedang membuka penerimaan siswa dan mahasiswa baru pada seluruh unit pendidikan vokasinya melalui Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025 yang berlangsung dari 22 April hingga 31 Mei 2025. Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengakses website resmi jarvis.kemenperin.go.id.

(Dhera Arizona)

SHARE