Kemenperin Sebut Indeks Kepercayaan Industri Masih Ekspansif Meski Turun
Terdapat perlambatan 0,48 poin dari IKI di periode April 2023 yang tercatat berada pada angka 51,38.
IDXChannel — Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif mengatakan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Indonesia pada Mei 2023 masih ekspansi terlepas dari perlambatan tipis dari bulan sebelumnya. Hal itu terjadi karena IKI pada Mei masih berada di atas 50.
Adapun IKI pada Mei 2023 tercatat pada level 50,90. Terdapat perlambatan 0,48 poin dari IKI di periode April 2023 yang tercatat berada pada angka 51,38.
"IKI pada bulan Mei 2023 masih dalam fase ekspansi, yakni 50,90, meskipun melambat 0,48 poin dibandingkan dengan bulan April 2023 51,38," ujar Jubir Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam Rilis IKI Mei 2023 yang disiarkan secara virtual, Rabu (31/5/2023).
Penurunan IKI terjadi karena tiga hal. Pertama, terdapat beberapa subsektor yang memiliki share Produk Domestik Bruto (PDB) cukup besar yang mengalami kontraksi setelah sebelumnya mengalami ekspansi, seperti industri logam dasar dan industri pengolahan tembakau.
Febri menambahkan perlambatan IKI juga terjadi karena penurunan ekspor imbas turunnya harga komoditas dan perubahan nilai tukar. Terakhir, masih tersedianya stok pada April 2023 karena terjadi penurunan daya beli masyarakat pada lebaran juga menjadi faktor mengapa IKI turun.
“Ini terjadi karena penurunan daya beli masyarakat selama bulan lebaran tidak seperti lebaran di tahun sebelumnya,” terangnya.
Selain itu, tercatat 12 share subsektor IKI yang mengalami ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan I 2023 sebesar 70,6%. Hal ini ditopang oleh ekspansi pada subsektor yang memiliki kontribusi cukup besar, seperti industri makanan, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia serta industri kendaraan bermotor, trailer, dan semi trailer.
Sementara 11 subsektor atau sekitar 29,4% mengalami kontraksi. Angka ini meningkat dari 8 subsektor yang mengalami kontraksi pada IKI di bulan April 2023.
Kendati demikian, Kemenperin optimistis IKI akan kembali mengalami peningkatan pada Juni hingga Juli. Ini terjadi karena permintaan dari pasar domestik, khususnya pada industri pakaian jadi, akan mengalami peningkatan.
“Untuk bulan Juni kami optimis terutama pada industri pakaian jadi karena permintaan domestik. Ini terjadi karena pada Juni - Juli sudah masuk libur sekolah. Sehingga meningkatkan permintaan produk manufaktur tekstil pakaian jadi, kertas, percetakan, dan sebagainya,” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah, yang berpengaruh terhadap impor bahan baku. Pasalnya, impor bahan baku tersebut akan menentukan pertumbuhan subsektor industri yang bahan bakunya belum bisa dipasok dari dalam negeri. (NIA)