Kementan Bakal Siapkan Stok 600 Ribu Ton Beras, Ini Tanggapan Bapanas
Kementerian Pertanian (Kementan) berencana menyiapkan tambahan 600.000 ton beras untuk dijadikan cadangan beras nasional yang makin menipis.
IDXChannel - Kementerian Pertanian (Kementan) berencana menyiapkan tambahan 600.000 ton beras untuk dijadikan cadangan beras nasional yang makin menipis.
Pasalnya, saat ini Indonesia benar-benar membutuhkan tambahan stok cadangan beras untuk intervensi pasar dan mengantispasi kondisi tidak terduga seperti bencana.
“Kami mendukung langkah Kementan menyediakan 600 ribu ton untuk cadangan beras BULOG. Penambahan stok tersebut agar dapat menjamin stabilitas harga dan mengamankan kebutuhan masyarakat apabila terjadi kondisi kedaruratan,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi, dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung DPR RI, Rabu (23/11/2022).
Arief mengatakan, upaya pemenuhan stok beras BULOG melalui dukungan Kementan tersebut sebelumnya telah diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Bidang Perekonomian tanggal 8 November 2022, yang menyebutkan agar BULOG segera mengoptimalkan pengadaan gabah dan/atau beras untuk memenuhi cadangan beras melalui pengadaan dalam negeri sebesar 500 ribu ton dengan berkoordinasi bersama Kementerian Pertanian yang dipenuhi dari sejumlah lokasi.
Penyerapan yang dilakukan BULOG, jelas Arief, akan dilakukan dengan sangat hati-hati, mengingat apabila BULOG menyerap dengan harga tinggi kemungkinan akan menggerek harga beras di hilir.
“Apabila harga di hilir tinggi, inflasi akan tinggi juga. Kalau inflasi tinggi maka tidak sesuai dengan perintah Bapak Presiden, maka proses penyerapan ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati agar tetap menjaga keseimbangan harga,” ujarnya.
Arief menegaskan, bahwa pengadaan stok Beras BULOG tersebut akan mengutamakan pemenuhan dari dalam negeri. Namun demikian, untuk mengamankan ketersediaanan apabila sudah sangat mendesak dan tidak ada pilihan lain, maka akan dipertimbangkan opsi pengadaan dari luar negeri.
“Intinya, apapun bagaimanapun, negara menjamin ketersediaan pangan bagi warganya, dan kita semua tegak lurus pada arahan Presiden untuk memastikan kebutuhan pangan seluruh masyarakat terpenuhi. Ketersediaan wajib, kalau urusan perut tidak boleh main-main,” tegasnya.
“Sekali lagi tidak boleh mengambil risiko untuk komoditas yang namanya beras. Kita pasti dapat melewati bersama kondisi saat ini bila niat kita semua bersama sama, hand in hand, dalam menjaga ketahanan pangan," tutup Arief. (RRD)