ECONOMICS

Kementan Targetkan RI Mampu Swasembada Gula di 2024

Iqbal Dwi Purnama 11/07/2023 17:19 WIB

Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada gula pada tahun 2024 mendatang.

Kementan Targetkan RI Mampu Swasembada Gula di 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa swasembada gula pada tahun 2024 mendatang. Hal itu menyusul dari penanaman tebu yang dilakukan di beberapa wilayah seluruh Indonesia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, langkah ini sudah dilakukan di Desa Sidamulya, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

SYL mengatakan, luas areal tebu nasional Tahun 2023 berdasarkan data awal Maret mencapai 509.608 Ha dengan produksi tebu sebesar 37.463.341 ton. 

Untuk luas areal tebu di Jawa Barat seluas 17.590 Ha dengan produksi tebu 1.138.757 ton. Sedangkan Kabupaten Cirebon luas eksisting mencapai 4.166 Ha dengan produksi sebanyak 269.703 ton.

"Kementerian Pertanian telah menargetkan Indonesia bisa mencapai Swasembada Gula Konsumsi pada Tahun 2024. Upaya untuk mencapai target tersebut telah dimulai sejak Tahun 2019. Jadi sesuai perintah bapak Presiden bahwa hilirisasi pangan menjadi strategi yang bapak Presiden akan dorong secara nasional," ujar SYL melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/7/2023).

Kebutuhan tebu terus meningkat seiring pengolahan tebu modern yang bisa dijadikan banyak olahan. Artinya, kebutuhan tebu bukan hanya sebagai bahan dasar gula saja namun juga banyak digunakan untuk produk olahan lainnya.

"Ini tidak hanya dikembangkan untuk gula tapi untuk sektor pertanian lain yang memiliki skala ekonomi. Karena itu kita gunakan teknologi dan varietas unggul dengan rendemen yang lebih tinggi sekarang ini di antara 7 sampai 8. Bahkan kita berharap mencapai 9 sampai 10 rendemen," kata Mentan.

Saat ini pemerintah tengah memprioritaskan program ekstensifikasi dan intensifikasi sebagai pengembangan tebu rakyat secara nasional. Diketahui, produksi gula Tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen apabila dibandingkan produksi Tahun 2021 yang hanya 2,3 juta ton.

"Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton, sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton," jelas SYL.

Kementan melalui Ditjen Perkebunan terus berupaya meningkatkan produktivitas tebu dan pengembangan lahan tebu rakyat dengan menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan atau TITAN.

Program ini dinilai mampu menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin. Paket TITAN menyediakan alsin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang dapat diakses oleh pekebun dan disediakan oleh Pabrik Gula (PG) melalui mekanisme kemitraan.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya telah mengalokasikan program peningkatan produksi dan produktivitas berupa intensifikasi seluas 4.700 Ha yang terdiri dari Satker Pusat seluas 4.350 Ha dan 350 Ha di satker Daerah (Provinsi). Untuk Kabupaten Cirebon dialokasikan kegiatan Rawat Ratoon dengan luas 100 Ha.

"Melalui Program ini Kementerian Pertanian memberikan bantuan sarana produksi kepada pekebun penerima bantuan dalam bentuk natura. Adapun sarana produksi yang diberikan berupa Pupuk Majemuk sebanyak 300 kg/ha, Pembenah Tanah 8 liter/ha dan pupuk Silika 5 kg/ha," jelasnya.

(SLF)

SHARE