Kementerian BUMN: 22 Dana Pensiun Perusahaan Pelat Merah Bermasalah
Kementerian BUMN mencatat ada 22 dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah bermasalah.
IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat ada 22 dana pensiun (dapen) perusahaan pelat merah bermasalah. Lantaran Rasio Kecukupan Dana (RKD) di bawah 100 persen. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan 22 dapen perseroan negara tersebut bermasalah dalam mengelola hak dana pensiun karyawan perusahaan. Berdasarkan perhitungan, total kekurangan kecukupan dana mencapai Rp12 triliun.
“Jadi ada 22 dapen yang secara RKD dibawah 100 persen. Nah itu kita lagi hitung mungkin (kekurangan kecukupan dana dapen) di kisaran Rp 7 triliun sampai Rp 15 triliun, tapi sekitar Rp 12 triliun,” ujar Tiko ditulis Selasa (6/6/2023).
Diantara 22 dapen tersebut, ada 16 BUMN ada yang yield investasinya di bawah 6 persen. Bahkan ada yang 1-2 persen, contohnya PT Pelindo (Persero).
Kementerian BUMN, lanjut Tiko, terus menelusuri persoalan dana investasi tersebut. Dia menyebut ada empat dapen bermasalah yang akan segera dilakukan investigasi dan dicurigai terindikasi korupsi. Sayangnya Tiko enggan merinci perusahaan yang dimaksud.
“Karena kan ekstrem ya kalau SBN aja 6 persen, masa investasinya cuma 2 persen kan, nggak masuk akal. Pasti ada sesuatu, jadi ada empat dapen yang akan kita investigasi di luar Pelindo,” ucapnya.
Lebih jauh, BUMN yang tidak mampu mengelola investasi dana pensiun, maka akan diserahkan kepada IFG.
“Yang dibawah 6 persen lainnya akan kita kaji dan kalau nggak mampu akan kita bersama pengelolaannya di IFG, pengelolaannya di IFG,” kata diam
Nantinya, pihaknya bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melakukan pembahasan terkait RKD dapen BUMN di bawah 100 persen. Pembahasan tersebut terkait dengan pemenuhan kecukupan dana dan penetapan waktu tempo dalam pemenuhan RKD tersebut.
“Yang RKD dibawah 100 persen ini harus punya rencana mau melakukan peningkatan RKD nya satu tahun- dua tahun- tiga tahun, nanti akan kita sepakati bersama-sama antara kita dan OJK,” ucapnya.
(SLF)