ECONOMICS

Kementerian ESDM Cari Partner untuk Pertamina Garap Masela

Atikah Umiyani/MPI 25/09/2023 17:45 WIB

Adapun partner yang dicari yang memang dapat membantu mengurangi risiko bisnis ketika produksi Blok Masela itu berjalan.

Kementerian ESDM Cari Partner untuk Pertamina Garap Masela. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih membuka opsi bagi pihak yang ingin menjadi partner PT Pertamina (Persero) dalam menggarap proyek Lapangan Gas Abadi Masela.

Adapun partner yang dicari yang memang dapat membantu mengurangi risiko bisnis ketika produksi Blok Masela itu berjalan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memaparkan, baik Pertamina, Petronas, maupun Inpex  belum memiliki pengalaman yang cukup untuk memindahkan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dari off-shore ke on-shore melalui fasilitas pipa panjang.

"Mengurangi resiko, kan Petronas, Pertamina, Inpex kira-kira kalau pemain untuk offshore LNG kan belum begitu banyak pengalamannya. (Jadi partner) yang dicari yang sebenarnya bisa membantu mengurangi resiko bisnis yang semacam ini," tuturnya ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Pengembangan ladang gas Masela disebut-sebut memang berisiko besar. Hal itu lantaran proyek pengembangangannya yang akan menggunakan sistem kombinasi darat dan laut.

Lokasinya yang berada di lapangan lepas pantai Kepulauan Tanimbar ini membuat proyek Masela berkaitan dengan pengangkutan gas melalui pipa panjang ke fasilitas gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di darat atau onshore.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui tingkat kesulitan serta kerumitan teknis tersebut, sehingga dirinya pun mengajak para mitra untuk bersama menggarap proyek Blok masela.

"Tentu tidak menutup kemungkinan adanya pihak lain untuk masuk yang tentu akan melengkapi kompetensi dari blok ini dalam eksekusinya, ini memang cukup dari sisi teknis kan complicated, ya sehingga kita harus pastikan semua berjalan baik," jelas Nicke saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, pada Rabu (30/8/2023) lalu.

Harapan Nicke itu direstui oleh Kepala SKK Migas Dwi Seoetjipto yang mengaku tidak akan menghambat upaya Holding BUMN Migas itu untuk mencari partner tambahan mengingat nilai investasi Blok Masela yang besar. Namu.  ia menekankan apapun perubahan yang dilakukan konsorsium Pertamina dan Petronas jangan sampai menghambat proyek tersebut.

"Kalau mau ajak yang lain silahkan saja, tapi tidak boleh itu menjadi proses yang menghambat proyek. Kita sudah sepakat semua bahwa 2029 harus onstream," tegasnya. (NIA)

SHARE