ECONOMICS

Kementerian PU Raih Pinjaman Rp1,58 Triliun dari Bank Dunia, Bakal Digunakan untuk Apa?

Iqbal Dwi Purnama 19/11/2024 17:15 WIB

Wamen PU Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya telah mendapatkan pinjaman (loan) dari Bank Dunia senilai USD100 juta atau sekira Rp1,58 triliun.

Kementerian PU Raih Pinjaman Rp1,58 Triliun dari Bank Dunia, Bakal Digunakan untuk Apa? (Foto Iqbal Dwi/MPI)

IDXChannel - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti mengatakan, pihaknya telah mendapatkan pinjaman (loan) dari Bank Dunia senilai USD100 juta atau sekira Rp1,58 triliun. Dana ini untuk membangun sambungan perpipaan ke rumah-rumah di seluruh Indonesia.

Diana menjelaskan, pembangunan sambungan perpipaan air itu bertujuan untuk mengaliri air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) sampai ke rumah tangga. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tidak perlu lagi menyedot air tanah.

"Total loan dari Bank Dunia USD100 juta. Pemanfaatannya sesuai dengan readiness kriteria yang disampaikan dari daerah, jadi pelaksanaannya sampai 2024 ini," kata Diana di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (19/11/2024).

Pada kesempatan itu, Diana menjelaskan, pinjaman yang didapatkan dari Bank Dunia itu setidaknya harus mencapai beberapa KPI. Hingga akhir 2024, KPI tersebut telah berhasil dikerjakan oleh Kementerian PU sejak 2018.

KPI yang ditargetkan itu meliputi akses air minum layak melalui jaringan perpipaan sebanyak 8,4 juta orang, jumlah wanita mendapatkan air minum layak melalui perpipaan 4,2 juta orang, BUMD yang mengalami peningkatan kinerja sebanyak 41 BUMD.

Selain itu, jumlah sambungan rumah baru terpasang 1,6 juta, jumlah sambungan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 336.944, pemda meningkatkan bantuan finansial BUMD Air Minum sebanyak 59 lokasi, BUMD Air Minum aktif dalam program pelatihan sebanyak 247 BUMD.

"Bank dunia memberikan pinjaman, tapi kan ada targetnya yang harus dicapai, ada 17 KPI yang harus dicapai, kalau tidak ada yang tercapai, Bank Dunia dalam misinya mengingatkan kita, bahwa 17 KPI harus tercapai semua," kata dia.

Diana menyebutkan, pemerintah menargetkan untuk mencapai 100 persen akses air minum aman pada 2030. Namun, untuk mencapai target tersebut masih ada lima isu strategis seperti cakupan pelayanan, ketersediaan air baku, teknis operasional, koordinasi stakeholder, dan pendanaan.

"Tantangan kita itu, kebutuhan air itu terus bertambah, karena penduduk juga bertambah, artinya kebutuhan air minum bertambah," kata Diana.

(Dhera Arizona)

SHARE