ECONOMICS

Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Budidaya Jagung di Papua dan NTT 

Iqbal Dwi Purnama 06/08/2022 20:44 WIB

Dukungan diberikan melalui pembangunan bendungan untuk untuk irigasi pertanian dan pengembangan food estate.

Kementerian PUPR Dukung Pengembangan Budidaya Jagung di Papua dan NTT. Foto: MNC Media

IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mendukung pengembangan budidaya jagung di Papua dan NTT untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Dukungan diberikan melalui pembangunan bendungan untuk untuk irigasi pertanian dan pengembangan food estate. Dukungan infrastruktur lain juga diberikan untuk mendukung peningkatan produksi dan ekspor jagung pada pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Keerom, Papua dan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pentingnya tata kelola air (water management) dalam mendukung pertanian untuk memastikan aliran air berjalan baik. 

"Kuncinya ada pada ketersediaan air untuk irigasi, baru diikuti dengan teknologi pertaniannya," kata Menteri Basuki, Sabtu (6/8/2022).

Pada TA 2022, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah melaksanakan berbagai kegiatan di antaranya mobilisasi peralatan dan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan. Selanjutnya akan dilakukan pekerjaan land clearing dan pembangunan saluran drainase di lokasi ex-plasma sawit seluas 3.000 hektare yang akan terkontrak pada 5 Agustus 2022 (MYC 2022-2023).

Pengembangan budidaya jagung setidaknya dilakukan di dua Kabupaten. Pertama, Kabupaten Keerom yang dilakukan diatas lahan seluas 10.000 hektare. Lalu, kabupaten Belu yang pada musim tanam saat ini dipusatkan di Blok C pada lahan food estate di Bendungan Rotiklot seluas 16 hektare dari luas layanan 22 hektare.

Dukungan infrastruktur dilakukan melalui pembangunan jaringan irigasi sprinkler dengan memanfaatkan air dari Bendungan Rotiklot sebanyak 150 unit big gun sprinkler untuk lahan 55 hektare. 

Selain itu, pembangunan jaringan irigasi sprinkler juga dilakukan dengan memanfaatkan air dari Bendungan Haliwen sebanyak 50 unit big gun sprinkler untuk lahan seluas 20 hektare dan Bendungan Haekrit 200 unit big gun sprinkler untuk 60 hektare. 

Infrastruktur jaringan irigasi sprinkler di kedua lokasi tersebut telah siap untuk dioperasikan. Namun, program penanaman dari Dinas Pertanian yang khusus untuk pemanfaatan irigasi sprinkler belum dilaksanakan

Selain bersumber dari bendungan, Kementerian PUPR juga membangun jaringan irigasi sprinkler dengan melakukan rehabilitasi sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) sebanyak 23 unit pada food estate di Kabupaten Belu. Jaringan irigasi sprinkler ini akan memberikan layanan irigasi untuk lahan seluas 230 hektare dengan debit per sumur sebesar 6-16 liter/detik.

SHARE