ECONOMICS

Kenaikan Suku Bunga Dinilai Tak Redam Inflasi, Ini Kata Ekonom

Michelle Natalia 27/11/2022 11:00 WIB

Menghadapi tekanan inflasi dan juga pergerakan kenaikan agresif dari suku bunga The Fed, BI juga turut menaikkan suku bunga acuan secara agresif.

Inflasi (Ilustrasi)

IDXChannel - Menghadapi tekanan inflasi dan juga pergerakan kenaikan agresif dari suku bunga The Fed, Bank Indonesia (BI) juga turut menaikkan suku bunga acuan secara agresif. Hingga November 2022, suku bunga BI sudah berada di posisi 5,25%.

Namun, Ekonom sekaligus Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan bahwa inflasi belum sepenuhnya bisa diredam dengan kenaikan suku bunga, karena sumber utama inflasinya ada di sisi pasokan. 

"Dampak naiknya harga BBM masih terasa di akhir tahun, ditambah gejolak harga pangan. Sebaiknya kebijakan suku bunga di kombinasikan dengan kebijakan pengelolaan inflasi disisi pasokan," ujar Bhima kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Minggu (27/11/2022). 

Dia menyebutkan bahwa cadangan beras harus dipastikan aman, tidak terjadi imported inflation hingga faktor musiman cuaca yang ancam panen juga harus di mitigasi. 

"Akhir tahun ada dorongan inflasi sisi permintaan karena natal tahun baru. Itupun tidak bisa diselesaikan dengan suku bunga. Kenaikan BI 7DDR sebenarnya lebih ditujukan untuk mengendalikan nilai tukar terutama di pasar surat utang," pungkas Bhima.

(NDA)

SHARE