IDXChannel - The Federal Reserve (The Fed) telah mengisyaratkan akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini.
Kenaikan diperkirakan hanya 50 basis poin pada bulan Desember, turun dari kenaikan baru-baru ini sebesar 75 basis poin.
Mayoritas pembuat kebijakan The Fed mendukung bank sentral Amerika Serikat (AS) itu menahan laju kenaikan suku bunga, mengutip Investing.com, Kamis (24/11).
Pada akhir pertemuan sebelumnya pada 2 November, rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,75 basis poin (Bps) ke kisaran 3,75% hingga 4%.
Itu menjadi kenaikan suku bunga 0,75 poin persentase keempat berturut-turut dalam setahun ini.
The Fed juga bersiap untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang.
Mengingat pengetatan kumulatif kebijakan moneter yang berdampak lambat terhadap ekonomi dan inflasi. Berbagai indikasi ini akan menentukan ukuran kenaikan di masa depan.
Data baru-baru ini menunjukkan inflasi AS terpantau melambat tetapi masih di atas tren yang cukup tinggi.
Salah Obat Inflasi?
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak ke banyak aspek ekonomi, termasuk tingkat bunga hipotek atau KPR dan penjualan rumah, kredit konsumsi, dan pergerakan pasar saham.
Suku bunga dan inflasi memiliki hubungan langsung, yang berarti bahwa suku bunga naik untuk menjaga inflasi tetap terkendali.
Lalu mengapa The Fed memangkas suku bunga?
Secara teoritis, dengan memotong suku bunga akan berdampak pada menurunnya biaya pinjaman. Kondisi ini akan mendorong bisnis mengambil pinjaman untuk mempekerjakan lebih banyak orang dan memperluas produksi.
Secara sederhana, bank sentral memangkas suku bunga ketika ekonomi melambat untuk menghidupkan kembali aktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
Tujuan pemotongan suku bunga adalah untuk mengurangi biaya pinjaman sehingga orang dan perusahaan lebih bersedia untuk berinvestasi dan membelanjakan uang mereka.
Langkah The Fed ini disebut perlu diambil karena pengetatan kebijakan moneter selama ini tidak berdampak signifikan terhadap ekonomi dan inflasi.
Perubahan ‘mood’ The Fed ini juga diikuti berkurangnya tekanan inflasi, tetapi masih belum sesuai target dalam beberapa bulan terakhir disinyalir menjadi penyebab kebijakan ini.
Tingkat inflasi tahunan di AS melambat menjadi 7,7% di bulan Oktober. Angka ini menjadi yang terendah sejak Januari tahun ini dan di bawah perkiraan sebesar 8%. (Lihat grafik di bawah ini.)
Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan bulan September 8,2%.
Inflasi masih terjadi di sektor energi sebesar 17,6%, lebih rendah dibanding bulan September sebesar 19,8%. Adapun inflasi listrik juga menurun menjadi 14,1% dibanding 15,5% pada bulan sebelumnya. Perlambatan inflasi juga terlihat pada makanan sebesar 10,9% dibanding 11,2% pada September.