Kenakan Baju Adat di Pidato Kenegaraan, Ini Berbagai Sumber Ekonomi Suku Baduy
Presiden Joko Widodo kenakan pakaian adat Suku Baduy dalam menghadiri Sidang Tahunan MPR, Senin (16/8/2021), pagi ini.
IDXChannel - Presiden Joko Widodo kenakan pakaian adat Suku Baduy dalam menghadiri Sidang Tahunan MPR, Senin (16/8/2021), pagi ini.
Kantor Staf Presiden (KSP) melalui akun Twitter resminya menyatakan bahwa pakaian adat Presiden RI tahun ini adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai- nilai adat dan budaya Suku Baduy di Lebak, Banten, Senin (16/8/2021).
Selain sebagai penghormatan, nyatanya Suku Baduy memiliki sistem perekonomian tersendiri dan bergantung pada hasil pertanian mereka sendiri. Dimana sejumlah warga Baduy menjual hasil pertaniannya di Pasar Rangkasbitung. Hasil taninya seperti pisang, daun sereh, petai, dan umbi-umbian.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (16/8/2021), seorang warga Baduy, Salim mengungkapkan, hasil penjualan hasil tani sereh bisa capai 30 kilogram setiap menjualnya ke pasar.
“Kami terbantu ekonomi keluarga dengan menjual hasil pertanian itu,” ungkapnya, dari berbagai sumber, Senin (16/8/2021).
Selain memiliki perekonomian yang mandiri, masyarakat Baduy yang penduduknya capai 11 ribu jiwa itu tidak terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2019 lalu.
Nyatanya, Warga Baduy Dalam maupun Baduy Luar, hingga saat ini tidak mengalami masalah ekonomi yang menimpa masyarakat Indonesia pada umumnya. Dilansir dari berbagai sumber, (16/8/2021), warganya tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan.
Dimana tanaman yang dikembangkan oleh warga Baduy bisa menopang ekonomi bulanan. Selain itu, kerajinan masyarakat Baduy hingga kini menopang ekonomi keluarga, meski Covid-19 merebak di bumi.
Dengan kemandirian ekonominya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Dedi Rahmat mengapresiasi pengrajin Baduy yang tetap bertahan di tengah pandemi. Sekitar 560 unit usaha dan hingga kini masih memproduksi kerajinan.
“Kami berharap kerajinan warga Baduy dapat menopang kehidupan mereka menjadi lebih baik dan sejahtera,” ujar Dedi, dikutip dari berbagai sumber, Senin (16/8/2021).
Di sisi lain, Presiden Jokowi dalam pidatonya, pemerintah memastikan agar masyarakat bisa memperoleh pekerjaan yang layak dan mendongkrak perekonomian nasional.
“Struktur ekonomi kita yang selama ini lebih dari 55% dikontribusikan oleh konsumsi rumah tangga, harus terus kita alihkan menjadi lebih produktif dengan mendorong hilirisasi, investasi dan ekspor. Fokus pemerintah adalah menciptakan sebanyak mungkin lapangan kerja baru yang berkualitas. Implementasi Undang-Undang Cipta Kerja terus kita percepat," kata Jokowi dalam pidato kenegaraan menjelang HUT ke-76 RI, Senin (16/8/2021).
(SANDY)