ECONOMICS

Kendaraan Listrik vs BBM Lebih Hemat Mana? Ini Perhitungan Ridwan Kamil

Rizky Fauzan 03/10/2022 17:22 WIB

Kendaraan listrik diklaim lebih hemat dibanding BBM. Berikut hitung-hitungannya dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Kendaraan Listrik vs BBM Lebih Hemat Mana? Ini Perhitungan Ridwan Kamil (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menilai, penggunaan mobil listrik lebih hemat dan tentunya ramah lingkungan, apabila dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak (BBM).

Ridwan Kamil yang juga selaku Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (Adpmet), mengungkapkan, berdasarkan perbandingan biaya energi kendaraan listrik dan kendaraan BBM yang telah diuji coba dengan jarak tempuh 100 kilometer (KM) misalnya, kendaraan listrik hanya membutuhkan biaya sebesar Rp23.375. Sementara kendaraan BBM membutuhkan biaya sebesar Rp107.500.

Angka tersebut dihitung dengan menggunakan biaya listrik pada rumah Rp1.699,53 kWh dan BBM jenis Pertalite Rp10.000 per liter. Artinya, penggunaan kendaraan listrik lebih hemat hampir lima kali lipat.

"Saya punya kesaksian seorang bapak-bapak yang biasa keluar uang tiap hari nganter anak, kendaraan listrik bolak-balik itu dia menghemat dan dikalikan setahun Rp4 juta. Sehingga Rp4 juta itu per tahunnya bisa buat macem-macem untuk yang positif," kata Gubernur Jawa Barat dalam acara Forum Group Discussion (FGD) di Bandung, Senin (3/10/2022).

Ridwan menuturkan, dengan penghematan yang didapat tersebut, dirinya berharap supaya masyarakat dapat segera beralih menggunakan kendaraan listrik. Mengingat selain bersih, juga menghemat kantong.

Selain penggunaan kendaraan listrik baru, dia juga mendorong agar program konversi kendaraan BBM ke kendaraan listrik dapat ditingkatkan, karena akan berdampak peluang penciptaan lapangan kerja yang ada.

"Tantangannya sedang kami melatih agar bisa menerima perubahan dari bensin ke listrik. Ini setiap distribusi ada yang hilang pekerjaan dan lahir pekerjaan baru, pekerjaan barunya adalah montir konversi dari motor konvensional menjadi listrik. Ekosistem EV di Jawa Barat, baterainya juga di Jawa Barat, walaupun nikelnya dari Sulawesi," tutur Ridwan Kamil. 

Sebagaimana diketahui, Kepala Staff Kepresidenan (KSP) sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko meminta masyarakat tidak perlu ragu beralih ke kendaraan listrik.

Sebab kata Moeldoko, untuk mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia, pemerintah akan memberikan beragam insentif dan subsidi agar masyarakat mudah mengakses kendaraan listrik.

"Masyarakat saat ini tak perlu lagi ragu ketika ingin beralih ke kendaraan listrik. Yang tadinya bertanya tanya soal mobil listrik, pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 akan memberikan jawaban untuk tak ragu lagi beralih ke mobil listrik," ujar Moeldoko dalam siaran pers.

Moeldoko menilai pasar kendaraan listrik makin tumbuh. Jika sebelumnya pengembangan kendaraan listrik saling menunggu dengan kesiapan infrastruktur, namun saat ini tidak lagi menjadi isu. Moeldoko menilai kerja sama antara PLN dan pihak swasta dalam pengembangan infrastruktur kendaraan listrik menjadi solusi dari kegamangan tersebut.

Bahkan kata Moeldoko, beralihnya masyarakat ke kendaraan sepeda motor listrik akan berkontribusi Rp3,7 juta subsidi per tahun ke pemerintah. Sementara jika menggunakan mobil listrik kontribusi sebesar Rp19,2 juta subsidi per tahun.

"Jika agregat subsidi itu dikumpulkan untuk membangun SDM Indonesia, maka tidak lama lagi Indonesia akan menjadi negara yang hebat di masa depan," ujar Moeldoko.

Sementara itu, PT PLN (Persero) terus berupaya memompa ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Mengingat kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, namun juga lebih hemat jika dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan, pihaknya terus berupaya mendukung program konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik. Pasalnya, ketika dihitung secara rinci, biaya yang dikeluarkan pengendara mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan dengan pengendara mobil BBM.

"1 liter bensin setara dengan 1,2 kWh listrik dengan jarak tempuh yang sama, maka satu liter bensin Rp14-15 ribu, sementara 1,2 kwh listrik hanya Rp1.800 jadi pengurangan biaya yang luar biasa ini bisa seperlima," ujar Darmawan dalam acara Webinar PLN Innovation and Competition in Electricity (ICE), Rabu (10/8/2022).

(FAY)

SHARE