ECONOMICS

Kepala Bappenas Heran Kualitas Udara Batam dan Singapura Berbeda Meski Dekat

Ikhsan Permana SP/MPI 21/08/2023 12:11 WIB

Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengaku heran kualitas udara di Batam dengan Singapura jauh berbeda padahal wilayah tersebut berdekatan.

Kepala Bappenas Heran Kualitas Udara Batam dan Singapura Berbeda Meski Dekat. (Foto: MNC Media)

IDXChannelPolusi udara di sejumlah kota besar di Indonesia masih menjadi perhatian pemerintah. Sebab, kualitas udaranya berbeda meskipun dengan negara tetangga seperti Singapura.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa, mengaku heran kualitas udara di Batam dengan Singapura jauh berbeda padahal wilayah tersebut berdekatan.

Berdasarkan data dari Air Quality Index (AQI), lanjutnya, kualitas udara di Batam berwarna kuning hampir menuju orange. Namun, kualitas udara Singapura rata-rata berwarna hijau.

"Jakarta hari ini konon dianjurkan untuk 50% bekerja dari rumah dan Pemerintah DKI memulainya karena kualitas udara kita cukup buruk. Dan memang saya juga rasa aneh sekali Batam Memang agak sedikit orange tapi Singapura hijau banget itu aneh berdekatan," ucap Suharso dalam acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Suharso turut menyoroti kualitas udara di beberapa wilayah di Indonesia yang cukup buruk, seperti Jawa Barat. Menurutnya, hanya ada 3 daerah di Jawa Barat yang berwarna hijau.

Sama halnya dengan Jawa Barat, Bali juga ternyata memiliki kualitas udara yang buruk di beberapa tempat.

 "Di Bali juga saya lihat keadaan udaranya. Saya pikir Bali bisa aman-aman saja. Kecuali daerah Nusa Dua, Jimbaran, tapi begitu Badung, kemudian sampai Karangasem, dan Denpasar, itu merah dan orange dan memang traffic di sana sangat luar biasa padatnya," jelasnya.

Suharso menjelaskan perubahan cuaca memang menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya Indonesia, tapi juga para pemimpin dunia.

"Termasuk kita di Tanah Air, tak kurang Pak Jokowi Presiden kita juga kemarin agak sedikit mendehem-dehem, terbatuk-batuk karena beliau sering mengadakan perjalanan di luar Jakarta dan di luar istana dan mengalami itu," ujarnya.

"Ini pertanyaan besar sebenarnya buat kita bagaimana kita bisa membatasi ini," sambungnya. (FRI)

SHARE