Kerugian Sepatu Bata (BATA) di 2022 Mencapai Rp105,91 Miliar
Kinerja PT Sepatu Bata Tbk (BATA) sepanjang tahun 2022 masih memburuk.
IDXChannel - Kinerja PT Sepatu Bata Tbk (BATA) sepanjang tahun 2022 masih memburuk.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022 yang dirilis Jumat (7/4/2023) malam, emiten produsen alas kaki ini justru membukukan kerugian yang semakin besar dibandingkan tahun 2021.
Rugi bersih BATA di akhir tahun 2022 tercatat Rp105,91 miliar dari tahun sebelumnya yang berada di angka Rp51,20 miliar.
Dengan demikian, rugi per saham dasar yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp81,47 dari sebelumnya Rp39,39 per lembar.
Namun, penjualan bersih BATA tercatat RpRp643,45 miliar atau melesat 46% dari periode sama 2021 sebesar Rp438,48 miliar.
Sedangkan beban pokok penjualan Rp383,43 miliar alias bengkak 57% dari fase sama tahun sebelumnya Rp242,71 miliar.
Pendapatan usaha lainnya bersih tercatat sebesar Rp652 juta, anjlok dari tahun sebelumnya Rp2,75 miliar. Rugi usaha Rp60,63 miliar atau naik tipis dari periode sama 2021 sebesar Rp58,21 miliar.
Untuk beban keuangan Rp7,55 miliar, bengkak dari periode yang sama 2021 sebesar Rp5,97 miliar. Rugi sebelum manfaat pajak penghasilan badan Rp68,14 miliar atau naik tipis dari Rp64 miliar.
Rugi tahun berjalan BATA tercatat Rp106,12 miliar, angka itu jelas membengkak 207% dari akhir 2021 sejumlah Rp51,23 miliar. Adapun total ekuitas Rp319,76 miliar, turun dari Rp426,92 miliar.
Untuk total liabilitas naik sebesar 79% terutama disebabkan kenaikan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp19,8 miliar dan kenaikan utang usaha kepada pihak yang berelasi Rp74,7 miliar, kenaikan pinjaman jangka pendek sebesar Rp50,3 miliar, serta kenaikan kewajiban sewa sebesar Rp21,8 miliar
"Peningkatan kewajiban kepada pemasok hanya sementara waktu sehubungan peningkatan persediaan menjelang Lebaran," ungkap Corporate Secretary BATA, Theodorus Warlando Ginting.
Adapun BATA optimis dapat memenuhi semua kewajiban tersebut seiring dengan membaiknya penjualan pasca pandemi COVID-19.
Secara keseluruhan akun Total Liabilitas naik sebesar Rp178,4 miliar dibandingkan dengan akun yang sama pada periode 31 Desember 2021.
(DKH)