ECONOMICS

Kesal RI Masih Impor Aspal, Jokowi: Deposit Kita 662 Juta Ton

Raka Dwi Novianto 03/10/2022 12:34 WIB

Indonesia memiliki deposit aspal yang cukup besar di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

Kesal RI Masih Impor Aspal, Jokowi: Deposit Kita 662 Juta Ton. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong penghentian impor produk yang dapat diproduksi di dalam negeri, baik dari usaha besar, kecil, maupun menengah. 

Jokowi menyentil impor aspal yang masih dilakukan. Padahal, Indonesia memiliki deposit aspal yang cukup besar di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.

“Minggu lalu saya ke Sulawesi Tenggara, ke Buton, di sana ada deposit aspal itu 662 juta ton yang masih dalam proses hilirisasi, industrialisasi. Bisa usaha menengah, atau usaha kecil, atau usaha besar, tapi belum, baru satu perusahaan. Aspal kita sekali lagi 662 juta ton, kita malah impor,” ujar Presiden saat meluncurkan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Gedung SMESCO, Jakarta, pada Senin (3/10/2022).

"Hal-hal seperti ini yang tidak boleh terjadi, untuk produk apa pun kalau kita punya jangan beli impor," lanjutnya. 

Jokowi juga mendorong pembinaan petani untuk mengurangi impor komoditas bahan pangan. Dia mengaku senang dengan penurunan nilai impor jagung di Tanah Air karena adanya pendampingan kepada para petani jagung. 

"Tadi disampaikan di depan, biasanya 1 hektare hanya 4 ton, sekarang 1 hektare bisa 8 ton. Cost produksi paling Rp1.800, Rp1.900 itu yang saya tau waktu itu saya ke Dompu. Jualnya bisa Rp3.800 per kilo, untungnya sudah 100%,” kata Jokowi. 

Selain jagung, kepala negara meminta pembinaan dengan pola yang sama juga dilakukan kepada para petani komoditas pangan lain. 

"Jangan hanya di jagung saja, harusnya produk-produk yang lain, komoditas yang lain harus bisa didampingi dengan pola yang sama. Kalau jagung bisa, mestinya padi juga bisa, singkong juga bisa, porang juga bisa, kopi juga bisa, semua," imbuh dia.

Di samping itu, Kepala Negara menuturkan pembinaan juga harus dilakukan kepada para pelaku UMKM terkait pengemasan produk yang baik. Dengan adanya pembinaan tersebut, Presiden berharap produk dari pelaku UMKM dapat naik kelas hingga pasar internasional. 

Selain itu, Jokowi juga menyampaikan pentingnya perusahaan membangun kemitraan dengan UMKM di daerah. Presiden meyakini kemitraan tersebut akan memberikan dampak yang baik, antara lain dalam menangani kemiskinan ekstrem di Indonesia. 

“Misalnya ini, akan banyak pabrik otomotif yang akan berdiri di negara kita. Saya sudah sampaikan harus bermitra dengan UKM-UKM industri. Entah bikin knalpotnya, entah bikin spionnya, entah pengerjaan interior kursinya di dalam, bisa perusahaan besar bermitra dengan petani, perusahaan besar bermitra dengan UMKM,” ucap dia. (NIA)

SHARE