Ketua Umum Apindo Ditunjuk Sekjen PPP Jadi Kepala Aliansi Investor Global
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani terpilih untuk memimpin aliansi investor global.
IDXChannel - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta W. Kamdani terpilih untuk memimpin aliansi investor global.
Shinta resmi menjabat sebagai Co-Chair untuk Global Investor for Sustainable Development (GISD) Alliance atau aliansi investor global yang dibentuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dalam menghasilkan solusi untuk menutup kesenjangan pembiayaan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDG).
Amanah untuk memimpin aliansi yang terdiri atas representasi sektor finansial dan non finansial global ini berdasarkan penunjukan Shinta Kamdani oleh Sekjen PBB, Antonio Gutteres dalam pertemuan tahunan kelima GISD Alliance yang diselenggarakan Selasa siang (31/10/2023) waktu setempat.
Sebelumnya, Shinta telah menjalankan peranan sebagai representasi sektor swasta Indonesia sebagai anggota GISD Alliance bersama 29 CEO global lainnya yang mewakili perusahaanperusahaan terkemuka berbagai negara sejak 2019.
Pengalaman Shinta sebagai Chair B20 Indonesia 2022 (kelompok business outreach and engagement G20) menghantarkan kepercayaan baru terhadap Ketua Umum APINDO ini untuk memimpin GISD Alliance bersama Group Chairman Standard Chartered Jose Vinals sebagai Co-Chair untuk periode akhir 2023 - 2025 mendatang.
“Sudah saatnya hasil kerja aliansi ini menjawab tantangan pendanaan proyek SDGs di level regional, terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia, dengan memperluas engagement dengan sektor privat kawasan yang mewakili developing dan
under-developed countries," ujar Shinta, Jumat (3/11/2023).
Shinta berharap, jabatan baru yang ia emban ini dapat menjembatani keterwakilan sektor privat Indonesia untuk lebih terhubung dengan sektor finansial, standard setter, hingga multilateral development bank (MDB), serta memberi porsi lebih banyak bagi kepentingan serta perspektif negara berkembang.
Termasuk memberi rekomendasi terhadap restrukturisasi arsitektur keuangan yang membutuhkan skema dan taksonomi yang tepat, demi mempercepat mobilisasi pendanaan sektor privat yang diperlukan emerging - developing countries seperti Indonesia.
APINDO sendiri sebagai organisasi pelaku usaha merupakan representasi business network Indonesia dengan salah satu program kerja meningkatkan investasi dalam negeri.
Sejalan dengan itu, melalui keterlibatan Shinta Kamdani di aliansi investor global bentukan PBB ini, GISD Alliance akan semakin berfokus melakukan advokasi, meningkatkan engagement pelaku usaha baik nasional maupun regional, serta meningkatkan awareness penggunaan instrumen keuangan dan pendanaan sebagai solusi kesenjangan investasi berkelanjutan.
Misalnya, terkait pemanfaatan blended finance sebagai instrumen keuangan inovatif untuk pembiayaan proyek SDGs, yang merupakan salah satu tantangan yang dihadapi negara berkembang.
Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman memadai pelaku usaha sektor riil soal skema, project viability, minimnya bankable project, hingga regulasi dan kebijakan yang tumpang tindih.
Berdasarkan Peta Jalan SDGs menuju 2030, kebutuhan pendanaan SDGs Indonesia mencapai Rp67 ribu triliun, dengan selisih kebutuhan pendanaan sekitar Rp14 ribu triliun. Untuk mengatasinya, sektor privat Indonesia perlu bersinergi melalui outreach and engagement melalui joint innovative mechanism yang mampu mengakselerasi mobilisasi investasi berkelanjutan, sekaligus bersinergi dengan jejaring bisnis skala global maupun regional sebagai ecosystem enabler.
Kemitraan dan aliansi konteks regional yang akan didorong GISD Alliance periode mendatang, diyakini mampu menjembatani pilot initiatives, mengumpulkan data untuk validasi skema dan instrumen pendanaan yang dihasilkan GISD Alliance, juga menggunakannya sebagai business case yang bisa diadopsi sektor swasta saat melakukan melakukan investasi.
Laporan UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) menyebutkan, negara berkembang membutuhkan dana USD 4 triliun setiap tahun untuk menutup kesenjangan investasi dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Ini menjadi alasan GISD Alliance berupaya memperluas jangkauan implementasi sejumlah hasil kerjanya, melalui sejumlah instrumen inovatif serta platform pendanaan untuk mobilisasi investasi ke negara-negara serta sektor yang paling membutuhkan.
(DES)