ECONOMICS

Khawatir Ada Panic Buying Saat Harga BBM Naik, Arya Sinulingga: Kita Akan Tahan

Suparjo Ramalan 29/08/2022 16:20 WIB

Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) saat ini fokus menjaga ketersediaan dan distribusi BBM agar berjalan baik.

Khawatir Ada Panic Buying Saat Harga BBM Naik, Arya Sinulingga: Kita Akan Tahan (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian BUMN memastikan tidak ada panic buying atau tindakan membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jumlah besar dibalik rencana pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. 

Sebab saat ini stok bahan bakar dipastikan terpenuhi. Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mencatat Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) saat ini fokus menjaga ketersediaan dan distribusi BBM agar berjalan baik. 

Sebaliknya akan melakukan pembatasan bila ada pembelian secara besar-besaran. "Kan kita tahan, artinya sesuai dengan ketersediaan, ada yang baru kami coba menanggulangi yang beli-beli banyak kami tahan. Stok aman. Tapi kan ada panic buying, dan kami coba tahan, tahan lebih kepada yang beli harus yang bener," ungkap Arya saat ditemui wartawan di kawasan GBK, Senin (29/8/2022). 

Arya menyampaikan masyarakat harus memahami bahwa harga jual Pertalite dan Pertamax saat ini jauh di atas harga keekonomian. 

Hingga Juli, konsumsi Pertalite sudah mencapai 16,84 kiloliter (KL) dengan harga jual sebesar Rp 7.650 per liter atau di atas harga keekonomian yang sebesar Rp 14.500 per liter. Terdapat subsidi sebesar Rp 114,5 triliun untuk Pertalite hingga Juli.

Pun, dengan harga Solar yang dijual sebesar Rp 5.510 per liter yang lebih tinggi dari harga keekonomian yang sebesar Rp 13.950 per liter atau terdapat selisih Rp 8.800 per liter yang harus disubsidi pemerintah. Arya mengatakan konsumsi solar hingga Juli sudah mencapai 9,8 juta KL.

"Kalikan saja selisihnya, Rp 200,7 triliun. Ini lah yang disubsidi pemerintah hanya untuk Pertalite dan Solar hanya sampai Juli. Ini fakta, kalau ada yang bilang APBN cuma Rp 11 triliun, dia halu," tutur dia.

(SAN)

SHARE