Khawatir Aset Mangkrak, Ini Erick Thohir Minta Ini ke BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah untuk memaksimalkan aset-asetnya.
IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah untuk memaksimalkan aset-asetnya. Langkah tersebut agar aset BUMN tidak menjadi aset mangkrak.
Dia menilai memaksimalkan aset menjadi bagian dalam transformasi BUMN. Dia mencontohkan salah satu BUMN yang telah memanfaatkan asetnya adalah PT Pos Indonesia (Persero).
Di mana, perseroan menjadikan gedung tua sebagai wadah rekreasi anak muda dan UMKM yang dinamai Pos Bloc.
"Aset-aset yang belum maksimal, kita dorong. Saya terima kasih sama PT Pos, saya ingat sekali, pertama saya bicara sama pak Faizal di rumah dinas saya. Saya bilang Lak Faizal, ini PT Pos yang saya percayakan ke pak Faizal harus bertransformasi, tidak hanya menjadi logistic base company berdasarkan platform dan lain-lain, tapi sayang aset-aset seperti ini kalau mangkrak'," ujar Erick saat gelaran Satu Festival Indonesia, di Pos Bloc, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Tak hanya di Jakarta, Erick memastikan Pos Bloc juga akan tersedia di beberapa daerah. Misalnya, Medan, Surabaya, dan Bandung.
"Saya tunggu 6 bulan lagi sesuai sama bisik-bisik saya yang disana tadi, ada kejutan apa lagi buat PT Pos. Insya Allah kita harus percaya kekuatan kita, kita harus bisa lebih mandiri, tapi kita tetep jadi bagian supply chain dunia," ucap dia.
Saat ini Pos Indonesia telah meresmikan Pos Bloc tahap 2 di Jakarta. Kawasan tersebut berdiri di atas lahan 6.000 meter persegi. Ini melengkapi Pos Bloc Jakarta tahap I seluas 3.000 meter persegi yang sudah diresmikan sebelumnya.
Kawasan Pos Bloc pun digadang-gadang menjadi creative hub bagi produk UMKM yang sudah terakurasi.
"Ini adalah peresmian tahap 2, 3.000 meter persegi di belakang. Diharapkan creative hub, ini kita sebut sebagai creative hub, dimana UMKM yang sudah terkurasi, yang punya produk bagus bisa masuk kesini, kita fasilitasi tanpa bayar sewa," katanya.
(DES)