ECONOMICS

Khawatir Omicron Meledak, Thailand Kembali Wajibkan Karantina 10 Hari bagi Turis Asing

Kunthi Fahmar Sandy 22/12/2021 10:21 WIB

Pengumuman itu muncul sehari setelah Thailand melaporkan kasus pertama penularan lokal varian Omicron.

Khawatir Omicron Meledak, Thailand Kembali Wajibkan Karantina 10 Hari bagi Turis Asing (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Thailand mengaktifkan kembali karantina wajib COVID-19 bagi pengunjung asing karena kekhawatiran atas penyebaran varian Omicron dari virus corona. 

Dilansir dari Reuters Rabu (22/12/2021), keputusan untuk menghentikan pengabaian "Test and Go" di Thailand berarti pengunjung harus menjalani karantina hotel, yang berkisar antara 7 hingga 10 hari. 

Sementara itu, apa yang disebut program "kotak pasir", yang mengharuskan pengunjung untuk tetap berada di lokasi tertentu tetapi memungkinkan mereka bergerak bebas di luar akomodasi mereka, juga akan ditangguhkan di semua tempat kecuali pulau resor wisata Phuket. 

"Setelah 21 Desember, tidak akan ada pendaftaran baru untuk 'Test and Go', hanya karantina atau kotak pasir Phuket," kata wakil juru bicara pemerintah Rachada Dhanadirek seperti dikutip. 

Pengumuman itu muncul sehari setelah Thailand melaporkan kasus pertama penularan lokal varian Omicron.  

>

Baca Juga:
Bukan ke RI, Ford Investasi USD900 Juta Bangun Pabrik di Thailand (FOTO:MNC Media) Bukan ke RI, Ford Investasi USD900 Juta Bangun Pabrik di Thailand

Itu juga terjadi beberapa minggu setelah Thailand dibuka kembali untuk pengunjung asing pada November, mengakhiri hampir 18 bulan kebijakan masuk ketat yang berkontribusi pada runtuhnya pariwisata, industri utama dan pendorong ekonomi yang menarik 40 juta pengunjung pada 2019. 

Sekitar 200.000 pengunjung yang sebelumnya telah mendaftar untuk program tak karantina masih akan memenuhi syarat, kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana. 

Baca Juga:
Omicron Terdeteksi Masuk ke Thailand (FOTO: MNC Media) Omicron Terdeteksi Masuk ke Thailand

"Ini bukan untuk mematikan wisatawan tetapi untuk sementara menangguhkan kedatangan," katanya. Keputusan itu akan ditinjau kembali pada 4 Januari, tambahnya.

(SANDY)

SHARE