Kinerja Pertamina NRE Diklaim Moncer, Begini Pencapaiannya di 2023
berita baik juga datang dari Rokan dengan beroperasinya PLTS berkapasitas 25,7 MWp di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PLTS berkapasitas 2,25 MWp.
IDXChannel - PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dinilai sukses menutup kinerja operasionalnya dengan baik di sepanjang 2023 lalu.
Klaim tersebut, di antaranya, dibuktikan dengan produksi pembangkitan listrik berbasis energi bersih, yaitu sebesar 5,5 juta MWh (unaudited).
Capaian tersebut meningkat sekitar 18 persen dibanding realisasi tahun sebelumnya, yang masih sebesar 4,7 juta MWh.
Salah satu bisnis Pertamina NRE adalah pembangkitan Listrik yang bersumber dari energi bersih, antara lain panas bumi, tenaga surya, biogas, dan gas uap.
Dari pembangkit Listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dioperasikan oleh anak usahanya, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), produksi listrik yang dihasilkan hingga akhir tahun tercatat mencapai 4,7 juta MWh (unaudited), naik tipis sebesar dua persen dibanding realisasi produksi listrik pada periode sebelumnya.
Sedangkan produksi dari pembangkit Listrik berbasis energi terbarukan, seperti pembangkit Listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit Listrik tenaga biogas (PLTBg) total mencapai 47 ribu MWh (unaudited), atau melonjak hingga 59 persen dari capaian tahun sebelumnya.
Selain itu, salah satu yang menjadi pencapaian Pertamina NRE adalah beroperasinya pembangkit Listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-1 unit 2 yang berkapasitas 880 MW di Desember 2023. Dengan beroperasinya pembangkit listrik tersebut, maka ada tambahan produksi Listrik sebesar 751 ribu MWh.
Selain itu, berita baik juga datang dari Rokan dengan beroperasinya PLTS berkapasitas 25,7 MWp di wilayah kerja Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PLTS berkapasitas 2,25 MWp di area operasi Kilang Pertamina Plaju.
"Syukur alhamdulillah di penghujung 2023 kita sudah berhasil mengoperasikan project energi bersih skala besar seperti PLTS WK Rokan 25,7 MWp, PLTS Kilang Plaju 2,25 MWp, dan PLTGU Jawa-1 Unit 2 yang berkapasitas 880 MWp," ujar Corporate Secretary Pertamina NRE, Dicky Septriadi, dalam keterangan resminya, Kamis (4/1/2024).
Tidak berhenti disitu, menurut Dicky, pihaknya juga sedang finalisasi serangkaian proses tahap akhir untuk beberapa proyek yang siap dioperasikan di 2024 ini, seperti PLTS Kilang Balongan, PLTS Kilang Dumai, PLTS Kilang Cilacap, PLTS di fasilitas Pemasaran Pertamina, dan tentu PLTGU Jawa-1 Unit 1.
"Semua itu kita optimalkan demi terciptanya ekosistem energi bersih di Indonesia," tutur Dicky.
Kinerja operasional yang baik tersebut juga didukung oleh kinerja HSSE yang cemerlang, di mana total jam kerja selamat mencapai 17.970.302 dan tanpa fatalitas.
Tak hanya itu, di 2023, Pertamina NRE berhasil melaksanakan berbagai kerjasama strategis dalam industri hijau, antara lain kerjasama komersial dengan Perhutani dalam Project Nature and Ecosystem Based Solutions (NEBS) untuk konsesi Semamu, kerjasama dalam pengembangan green hydrogen dan green amonia, kerja sama proyek uji coba kendaraan listrik dengan Pertamina Patra Niaga (PPN) dan Honda, serta melantainya PGEO di bursa saham nasional pada 25 Februari 2023 lalu.
PGEO juga memenangkan proyek pengelolaan wilayah kerja panas bumi Way Ratai bekerja sama dengan Chevron, disusul dilaksanakannya GroundBreaking PLTP Lumut Balai unit 2 berkapasitas 55 MW di Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan.
Tak hanya itu, kabar membanggakan lainnya adalah keberhasilan Pertamina NRE menjadi penjual kredit karbon pertama di peluncuran bursa karbon (IDXCarbon) yang diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 26 September 2023.
"Kinerja positif ini semua berkat kerja tanpa lelah dari keluarga besar Pertamina NRE group dan tentunya dengan dukungan dari para pemangku kepentingan terkait," ungkap Dicky.
Selain dari sisi capaian operasional, Pertamina NRE juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan bereputasi internasional maupun nasional. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran strategis dan sumbangsih Pertamina NRE sebagai garda terdepan transisi energi semakin diakui oleh berbagai kalangan.
Sementara, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kinerja gemilang Pertamina NRE menjadi wujud komitmen Pertamina mendorong transisi energi di Indonesia.
"Sebagai Leader dalam transisi energi, kami berharap pemanfaatan energi baru terbarukan dapat berdampak positif untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) dan memperbaiki kualitas udara di Indonesia," ujar Fadjar.
Sebagai subholding Pertamina termuda yang mengemban amanah untuk mempersiapkan bisnis masa depan Pertamina, Pertamina NRE menghadapi beragam tantangan. Namun, Pertamina NRE terus berkomitmen dengan terus meningkatkan produktivitas, menjalin kolaborasi yang solid dengan mitra strategis dan pemangku kepentingan.
Sebagai perusahaan yang mengawal transisi energi, Pertamina NRE juga berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
"Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina NRE," tegas Fadjar. (TSA)