Kisah Pemilik Kafe Putar Otak untuk Bertahan Saat Pandemi dan PPKM
Kebijakan PPKM akibat pandemi covid-19 sejak awal digulirkan berimbas relatif besar bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah.
IDXChannel - Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat pandemi covid-19 sejak awal digulirkan berimbas relatif besar bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah.
Pemilik usaha memutar otak agar roda keuangan terus berputar dan kemudi kapal operasional tidak macet di tengah jalan.
Kondisi inilah yang sedang dialami Ali Zakaria (31), seorang owner kafe 'Jekopi' di Kayuringin Jaya, Bekasi, Jawa Barat.
Ali, sapaan akrapnya, mengakui pendapatan kafenya anjlok 50 persen sepanjang penerapan PPKM.
"Memang penurunannya sangat tajam, sempat omzet kami turun 50 persen bulan ini (Juli), gara-gara PPKM. Padahal awal tahun itu sempat normal, penjualan seperti biasa. Sekarang jatuh lagi," kata Ali saat ditemui (dengan protokol kesehatan), seperti dikutip Senin (26/7/2021).
Jekopi, baru berdiri pada Mei 2019, harus duduk kembali di tengah pembatasan ketat. "Kita tetap mencoba bertahan dengan segala cara," ucap Ali.
Segala upaya dilakukan pria ini mulai dari menekan biaya operasional, memakai layanan daring/online, hingga merogoh uang pribadinya untuk menutupi ongkos.
"Kami tidak berani menurunkan kualitas, kami masih jaga image, jaga reputasi, akhirnya kami harus 'nombok' sih. Memang itu risiko sebagai owner. Akhirnya kami keluarkan uang pribadi untuk bertahan," terangnya.
Memiliki 2 karyawan, Ali juga tak segan untuk turun langsung melayani pelanggan.
Kafe yang punya menu favorit 'Kopi Jek', dan 'Kopi John' ini masih mengandalkan keuntungan dari sistem 'take away' di marketplace.
"Pada 2020, penjualan kopi botolan kami termasuk yang tertinggi di Bekasi waktu pembatasan pertama. Kami promosi via e-commerce. Waktu PPKM Darurat kami coba lagi, ternyata sudah berubah," jelasnya sembari menerangkan penjualan 'botolan' saat ini tidak semenarik di awal.
Letaknya yang cukup strategis di tengah kota, Jekopi menerapkan protokol kesehatan seperti kewajiban penggunaan masker, penyediaan media pencuci tangan, hand sanitizer, dan mengurangi meja untuk pembatasan mobilitas.
Dengan konsep minimalis bernuansa ala Jepang, Jekopi mampu menarik minat anak muda untuk menikmati suasana hiruk-pikuk Kota Bekasi.
Jekopi dapat dijumpai di Jalan KH Noer Ali, Lele 11, No 185, Perumnas 2, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Bekasi. (RAMA)