KKP Target RI Jadi Pemasok Utama Lima Komoditas Perikanan Strategis
KKP optimis Indonesia akan menjadi pemasok utama lima komoditas perikanan strategis 5-10 tahun mendatang.
IDXChannel - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimis Indonesia akan menjadi pemasok utama lima komoditas perikanan strategis 5-10 tahun mendatang. Komoditas tersebut yakni udang, lobster, kepiting, rumput laut, dan tilapia.
KKP optimistis target itu bisa tercapai karena melihat potensi perikanan Indonesia yang sangat besar ditambah dengan catatan nilai ekspor yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Kalau kita lihat dari data yang ada, ekspor kita meningkat cukup tajam dari USD5,7juta pada 2021, sementara USD6,2 juta pada 2022. Ini seiring dengan meningkatnya produksi dan permintaan pasar terhadap ikan terus meningkat. Jadi ini adalah peluang luar biasa yang bisa kita lakukan di Indonesia," ujar Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Machmud dalam program Market Review IDX Channel, Kamis (16/3/2023).
Guna mencapai target tersebut, pihaknya tengah menggenjot berbagai upaya agar perikanan Indonesia bisa memenuhi persyaratan pasar Internasional.
Sambung Machmud, khusus pada perikanan tangkap, KKP menggunakan penangkapan ikan terukur agar persyaratan pasar bisa lebih mudah. Sebab, di dalam penangkapan ikan terukur sudah jelas ikannya ditangkap di mana, termasuk jenis ikannya apa.
Adapun persyaratan pasar lainnya yakni mengenai sustainability, dalam hal ini bagaimana menangkap ikan yang baik dengan alat tangkap yang ramah lingkungan. Untuk memenuhi persyaratan ini, KKP secara intensif memberikan sosialisasi kepada para nelayan. Sehingga tidak sembarangan orang bisa menangkap ikan.
"Dengan penangkapan ikan yang terukur, ikan akan bagus, keamanan pangan terjaga, sustainability juga akan terpenuhi oleh kita. Oleh karena itu dengan penangkapan ikan terukur kita bisa meningkatkan ekspor kita," jelas Machmud.
Kemudian terkait kesiapan para pembudidaya Indonesia, dia bilang sudah cukup banyak dan terlatih. Hal itu tercermin dari salah satu jenis ikan yang di ekspor, yakni udang yang menyumbang sebanyak 40% dari total ekspor.
Saat ini lanjut Machmud, untuk budidaya ikan sendiri, KKP telah memiliki dua program. Pertama adalah bagaimana membuat modelling atau bagaimana cara membudidaya yang baik dan yang kedua, merevitalisasi tambak-tambak yang saat ini masih tradisional sehingga produktivitasnya bisa meningkat.
"Karena sekarang ini produktivitasnya hanya sekitar 200 kg per hektar. Nanti ke depan mudah-mudahan itu bisa meningkat. Saat ini tradisional bisa 1 ton per hektar. Makannya akan kita terus upayakan menggunakan revitalisasi," tandas Machmud. (RRD)