Komisi VI DPR Minta Pertamina Analisis Lokasi dan Risiko Semua Fasilitas
Komisi VI DPR RI menyarankan PT Pertamina (Persero) melakukan analisis lokasi dan risiko seluruh fasilitas yang dimiliki.
IDXChannel - Komisi VI DPR RI menyarankan PT Pertamina (Persero) melakukan analisis lokasi dan risiko seluruh fasilitas yang dimiliki. Analisis risiko seluruh fasilitas itu perlu dilakukan untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan ke depan.
"Ini harus menjadi pusat perhatian yang serius. Dilihat pusat lokasinya seperti apa, dan kalau memang penyebabnya adalah petir seperti yang terjadi sebelumnya, tentu harusnya ada teknologi yang bisa untuk mengatasi hal ini," tutur Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung dalam keterangannya, Selasa (7/3/2023).
Martin juga mendesak apabila teknologi tidak memungkinkan, maka solusinya harus dipikirkan lokasi yang lain.
"Karena itu, sekali lagi saya turut berduka cita dan kami akan menindaklanjuti ini," tegas Martin.
Oleh karena itu, kata dia, Komisi VI DPR RI akan segera memanggil manajemen PT Pertamina (Persero) untuk membahas perihal kebakaran yang terjadi di depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara, pada akhir pekan lalu.
Pembahasan ini dinilai penting karena rentetan kebakaran yang sebelumnya terjadi di sarana dan prasarana kilang maupun depo milik Pertamina di Balongan dan Cilacap.
Pemanggilan akan dilakukan setelah masa reses anggota dewan berakhir.
Salah satu yang akan disampaikan dalam rapat dengan Pertamina adalah meminta PT Pertamina untuk mengevaluasi seluruh sarana dan prasarana kilang maupun depo BBM yang mereka miliki.
"Kami dari Komisi VI DPR, tentu akan menindaklanjuti hal ini pada masa sidang setelah reses ini," ungkap Martin.
Martin juga menyampaikan belasungkawa atas peristiwa yang mengakibatkan 19 orang meninggal dunia. Musibah ini juga menyebabkan korban luka-luka sebanyak 49 orang. Sedangkan untuk korban yang masih hilang tercatat 3 orang.
"Saya turut prihatin dan berduka cita yang amat dalam atas musibah yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, yang mengakibatkan korban jiwa. Berdasarkan data terakhir sudah mencapai belasan jiwa," ujarnya.
(YNA)