ECONOMICS

Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD3,1 Triliun, Peluang Besar bagi Industri RI

Tangguh Yudha 05/12/2024 11:10 WIB

State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024 memproyeksi konsumsi produk halal dunia meningkat mencapai USD3,1 triliun pada 2027.

Konsumsi Produk Halal Dunia Diproyeksi Capai USD3,1 Triliun, Peluang Besar bagi Industri RI. Foto: MNC Media.

IDXChannel - State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024 memproyeksi konsumsi produk halal dunia meningkat mencapai USD3,1 triliun pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan 4,8 persen.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pun melihat ini sebagai peluang besar bagi industri dalam negeri. 

"Hal ini menunjukkan bahwa potensi permintaan produk halal dunia memberikan ruang dan kesempatan yang menjanjikan bagi pertumbuhan industri halal Indonesia,” kata Menteri Agus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/12/2024).

Kemenperin pun terus memperkuat struktur ekonomi syariah Indonesia melalui perluasan akses pasar internasional dan peningkatan daya saing produk halal dalam negeri.

Salah satu upaya strategis yang ditempuh Kemenperin untuk memperluas pasar subsektor industri halal, antara lain melalui partisipasi pada pameran industri halal terbesar di dunia, yaitu Halal Expo Turki 2024 yang berlangsung pada 27-30 November 2024 di Istanbul.

Pameran yang dihadiri para hosted buyers hingga investor ini menjadi platform penting untuk mempromosikan produk halal Indonesia.

Selain itu pameran juga berguna untuk membangun jaringan dengan mitra dagang internasional, menarik investasi untuk mengembangkan industri halal nasional, sekaligus menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

Paviliun Indonesia menghadirkan 12 pelaku industri di sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, alas kaki, dan kawasan industri.

Ke-12 perusahaan tersebut, yakni PT Kapal Api, PT Cinquer Agro Nusantara, PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Formosa Ingredient Factory, Tbk., CV Realsa Natural, PT RM Deltasari Indah, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Priskila Prima Makmur, PT Surabaya Indah Permai, PT Venamon, PT Binabusana Internusa, dan PT Jayatama Selaras.

Melalui partisipasi pada pameran tersebut, Kemenperin memberikan fasilitas bagi para co-exhibitor untuk menampilkan keunggulan dan inovasi produk yang dihasilkan di kancah internasional.

“Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pelaku industri dalam mengakses pasar halal global dan bergabung dalam jaringan rantai pasok halal internasional, sehingga dapat memperkuat daya saing industri dalam negeri sekaligus memperluas peluang bisnis di tingkat global,” ujar Menperin.

Selama pameran berlangsung, pengunjung yang hadir menyampaikan antusiasme dan respons positif atas kehadiran Paviliun Indonesia dengan serangkaian kegiatan eksibisi, business forum dan business matching.

"Paviliun Indonesia menjadi lokasi yang paling banyak diminati selama penyelenggaraan pameran berlangsung. Ada lebih dari 3.000 pengunjung, termasuk di antaranya turut hadir Menteri Perdagangan Turki, perwakilan negara dan pengusaha dari Malaysia, UEA, Arab Saudi, Azerbaijan, Afghanistan, Iran, Iraq, Bosnia, Amerika, Afrika, Brasil, Kamerun, China, dan pihak penyelenggara. Mereka menyampaikan apresiasi pada Indonesia,” ujar Agus.

(NIA DEVIYANA)

SHARE