Kontribusi Pemilu 2024 ke PDB RI Diyakini Bisa Tembus Rp300 Triliun
Penyelenggaraan Pemilu 2024 diyakini dapat menjadi booster pertumbuhan ekonomi nasional.
IDXChannel - Penyelenggaraan Pemilu 2024 diyakini dapat menjadi booster pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, pesta demokrasi lima tahunan ini setidaknya mampu memberikan sumbangsih 1% atau setara Rp300 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Kita memperkirakan 1% dari PDB akan naik atau sekitar Rp300 triliun, memang Pemilu punya multiplier effect yang sangat signifikan, kemudian aktivitas lain juga akan membawa efek besar terhadap perekonomian, periklanan, makanan, dan lainnya," ujar Peneliti Senior CORE Indonesia dan FEB Universitas Sebelas Maret Etikah Karyani Suwono dalam Market Review IDXChannel, Senin (8/1/2024).
Etika menjabarkan, dari sisi belanja, pemerintah telah mengalokasikan dana perhelatan Pemilu sebesar Rp11,52 triliun pada 2023 dan Rp15,87 triliun pada 2024. Utamanya dianggarkan untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
Di samping itu, menurutnya, konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) juga bakal banyak berkontrubusi dalam peningkatan PDB di tahun Pemilu, terutama dampak dari pengeluaran calon legislatif (caleg) yang berkampanye di seluruh Indonesia. LNPRT sendiri diproyeksikan naik sebesar 4,72% di 2023 dan 6,57% di 2024.
"Saya kira kalau dampak Pemilu ada, perputaran Pemilu akan mendorong pertumbuhan ekonomi, karena bisa meningkatkan belanja pemerintah, peningkatan itu mulai terjadi pada akhir tahu hingga awal tahun ini," sambungnya.
Namun demikian, kenaikan 1% terhadap PDB di tahun 2024 itu tidak hanya disebabkan oleh faktor politik. Sebab, sekitar bulan Maret 2024, sudah mulai memasuki Ramadan dan April, Lebaran 2024. Momen tersebut juga tentunya bakal menambah konsumsi di tingkat masyarakat.
"Kemudian ada dorongan dari Ramadan pada Maret, perputaran uang akan meningkat, jadi ada booster terhadap pertumbuhan ekononomi," pungkasnya.
(YNA)