ECONOMICS

Kontroversi AstraZeneca: Pembekuan Darah, Masa Kadaluarsa, hingga Kasus Kematian

Leonardus Kangsaputra 11/05/2021 17:37 WIB

Kontroversi vaksin AstraZeneca sudah ada sejak beberapa waktu lalu. Beberapa negara juga menunda penggunaan vaksin itu karena memicu pembekuan darah.

MPI

IDXChannel-- Kontroversi vaksin AstraZeneca sudah ada sejak beberapa waktu lalu. Beberapa negara bahkan menunda penggunaan vaksin buatan Inggris ini karena disebut memicu pembekuan darah.

Selain itu, baru-baru saja pemuda asal Jakarta dilaporkan meninggal dunia usai divaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca. Tentunya kabar ini mengejutkan dan membuat panik sebagian masyarakat yang telah terlebih dahulu disuntik vaksin AstraZeneca.

Berdasarkan informasi yang diterima, pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus meninggal pada Kamis 6 Mei 2021 sehari setelah menerima vaksin AstraZeneca. Kepada orangtuanya Trio mengatakan merasa tidak enak badan sebelum mengalami demam tinggi dan nyeri pada bagian kepala yang tidak tertahankan. 

Tidak cuma itu, beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin sempat terkejut dengan masa kadaluwarsa vaksin yang habis pada Mei 2021. Menurut dokter relawan Covid-19 sekaligus influencer kesehatan, dr. Muhamad Fajri Adda’I mengatakan terminologi selain expired pada vaksin yakni stability. Sebab vaksin memiliki banyak komponennya dan semuanya harus dalam kondisi stabil. 

“Sehingga harus berada dalam suhu tertentu supaya zat aktif di dalamnya tetap bermanfaat dalam tubuh. Kesimpulannya stability index ini tergantung dari masing-masing vaksin. Tidak ada yang tahu, kecuali yang memiliki dan meneliti vaksin,” terang dr. Fajri, kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (11/5/2021). 

Lebih lanjut, perusahaan yang memproduksi vaksin biasanya akan memperpanjang usia vaksin dalam kurun waktu tiga bulan, sambil memperhatikan kualitas vaksin. Sebab vaksin Covid-19 adalah barang yang baru.

“Sejauh ini diketahui AstraZeneca bertahan selama 6 bulan dalam penyimpanan yang baik dengan suhu standar yakni 2-8 derajat. Jika vaksin tersebut expired pada Mei, maka mungkin vaksin tersebut diproduksi pada Desember 2020. Ini adalah hal yang biasa saja,” tuntasnya. 

(IND)  

SHARE