ECONOMICS

Krisis Gaza Meluas, Kapal Kargo Hindari Laut Merah

Wahyu Dwi Anggoro 18/12/2023 08:32 WIB

Rantai pasokan global terancam rentetan serangan oleh kelompok militan Houthi asal Yaman terhadap kapal-kapal dagang di kawasan Laut Merah.

Krisis Gaza Meluas, Kapal Kargo Hindari Laut Merah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Rantai pasokan global terancam rentetan serangan oleh kelompok militan Houthi asal Yaman terhadap kapal-kapal dagang di kawasan Laut Merah.

Sebagai aksi balasan atas invasi Israel di Gaza, kelompok militan Houthi menyerang kapal-kapal yang diduga berkaitan dengan negara tersebut.

Grup pelayaran terbesar di dunia, Mediterranean Shipping Company (MSC), mengumumkan bahwa pihaknya menangguhkan operasi di kawasan Laut Merah sampai pemberitahuan lebih lanjut karena meningkatnya risiko serangan.

Raksasa pelayaran Maersk asal Denmark, Hapag-Lloyd asal Jerman, dan CMA CGM asal Prancis juga telah mengumumkan kebijakan serupa.

Di perairan lepas pantai Yaman, armada kapal perang Barat telah berulang kali menembak jatuh pesawat tanpa awak dan rudal yang diluncurkan kelompok militan Houthi ke arah Israel dan kapal-kapal kargo di kawasan Laut Merah.

"Serangan kemungkinan kecil akan mereda, dan justru mungkin akan semakin meningkat selama invasi Israel terus berlanjut," kata Nicholas Brumfield, pengamat politik Timur Tengah di lembaga think tank Foreign Policy Research Institute, dilansir dari Business Insider pada Senin (18/12/2023).

Laut Merah adalah salah satu rute pelayaran terpenting di dunia untuk minyak dan gas. Terusan Suez yang mengubungkan Eropa dengan Asia berada di ujung utara perairan tersebut.

Namun di ujung selatannya yang sempit, kapal-kapal komersial harus melewati Yaman dan Somalia yang berbahaya.

Serangan kelompok militan Houthi menimbulkan kekhawatiran bahwa pengiriman minyak, biji-bijian, dan barang-barang konsumen dapat tertunda selama berminggu-minggu. Selain itu, perusahaan-perusahaan pelayaran juga menghadapi biaya asuransi.

David Osler, seorang editor asuransi untuk Lloyd's List Intelligence, mengatakan bahwa biaya asuransi meningkat dua kali lipat untuk kapal-kapal yang melewati Laut Merah. Sebagian kapal bahkan harus membayar ratusan ribu dolar lebih banyak untuk setiap perjalanan. (WHY)

SHARE