KTT ASEAN ke-43 Diharapkan Mampu Jalin Komitmen Perdagangan Tanpa Pembatasan
KTT ASEAN ke-43 event ini diharapkan mampu menjalin komitemen kuat dari setiap pemimpin negara dalam urusan perdagangan tanpa pembatasan.
IDXChannel - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Event ini diharapkan mampu menjalin komitemen kuat dari setiap pemimpin negara dalam urusan perdagangan tanpa pembatasan.
Hal ini dikatakan Pakar Hukum dan Bisnis Perdagangan Internasional, Ariawan Gunadi. Menurutnya, saat ini masih banyak beberapa negara yang menutup pintu impor dari beberapa negara dengan berbagi alasan, mulai dari isu lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Sebagai contoh, Ariawan menjelaskan seperti yang dilakukan oleh Uni Eropa beberapa bulan kebelakang. Lewat terbitnya regulasi UEDR, Uni Eropa melarang setidaknya 6 komoditas masuk ke negaranya karena dinilai berkonstribusi dalam pebabatan hutan.
Padahal dari komoditas yang dilarang Uni Eropa tersebut, banyak yang saat ini dihasilkan oleh negara-negara di Asean. Seperti CPO, kopi, kakau, karet, furniture, dan sapi.
Oleh sebab itu diharapkan Ariawan, lewat momentum KTT Asean ke 43 ini bisa menghasilkan ketegasan untuk melawan regulasi tersebut.
"Makanya dalam hal ini, dalam ASEAN ini harus keluar rumusan, misalnya dalam kaitan dengan transaksis lintas negara, harus ada perjanjian kerja yang memudahkan negara negara lain pun juga bisa masuk (berjualan)," kata Ariawan dalam Market Review IDXChannel, Selasa (5/9/2023).
Lebih lanjut menurutnya pembebasan perdagangan itu akan berkontribusi besar dalam pembangunan setiap Negara kawasan. Hal tersebut seharusnya sejalan dengan tema yang diangkat yaitu 'Epicentrum Of Growth'.
"Jadi jangan hanya satu atau dua negara asean yang sudah maju sehinhga bisa di link ke eripa dengan mudah, tapi negara lain ada yang ketinggalan," kata Ariawan.
Hal itu dijelaskan Ariawan, hanya dapat diwujudkan dengan menekan komitmen antar negara anggota yang menjadi anggota KTT Asean ke 43. Sebingga perekonomian disetiap negara anggota bisa tumbuh secara bersamaan.
"Artinya perlu clean and clear komitmen dari masing-masing negara itu sendiri, dalam melakukan ini, makanya saya bilang asean itu harus melahirkan sesuatu output yang clear, kaitanya dengan urusan perdagangan dengan beberapa negara," pungkasnya. (NIY)