ECONOMICS

Kualitas Bibit Padi Disebut Jadi Tantangan RI Capai Swasembada Pangan

Iqbal Dwi Purnama 31/10/2024 14:24 WIB

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menilai, kualitas bibit yang kurang baik akan menjadi tantangan Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan ke depan.

Kualitas Bibit Padi Disebut Jadi Tantangan RI Capai Swasembada Pangan (foto iqbal)

IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menilai, kualitas bibit yang kurang baik akan menjadi tantangan Indonesia untuk mewujudkan swasembada pangan ke depan.

Menurutya, dengan memperbaiki kualitas bibit padi, maka diperkirakan hasil panen akan meningkatkan sekira 20 persen per hektare. 

Peningkatan ini diharapkan akan mendukung target swasembada pangan pemerintah dan mengurangi ketergantungan impor beras.

"Kalau bibitnya kita benahin saja, semua rakyat petani dapat bibit unggul, maka kita bisa naik 20 persen (produksi beras). Kalau naik 20 persen terus kan enggak impor lagi," ujar Zulhas panggilan akrabnya saat melakukan panen padi di Subang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2024).

Zulhas menambahkan, Kementerian Pertanian telah bekerja sama dengan beberapa lembaga penelitian untuk mengembangkan bibit unggul yang lebih tahan terhadap perubahan iklim dan serangan hama. 

"Saya kunjungan pertama ke IPB, saya mau melihat bibit dulu. Kalau bibit kita benahi, produksi beras kita bisa naik. Problem mendasar adalah bibit unggul yang bisa ditanam petani lebih dari satu kali," ujarnya.

Menurutnya, kapasitas produksi beras di Indonesia sekira 30 juta ton, sehingga dengan adanya penambahan kapasitas sekira 20 persen dengan perbaikan dari sisi benih, maka akan ada penambahan sekitar 6 iuta ton.

"Saya tinjau sebetulnya apa sih masalahnya, ternyata bibit itu tidak merata, ada yang bagus, dan kurang bagus. Kita ingin kalau bibit ini standar mutunya, yang paling bagus yang terbaik," kata Zulhas.

"Jadi kalau kita bisa naik 10 persen saja, kita kan produksi rerata 31 juta ton, kalau bisa naik 10 persen saja, kan ada tambahan 3 juta. Berati kita bisa produksi sekitar 34 juta, kita bisa tidak impor lagi," ujar Mantan Menteri Perdagangan itu. 

(Fiki Ariyanti)

SHARE