ECONOMICS

Kunjungan Wisatawan dan Hotel di Malang Tetap Moncer Meski BBM Naik

Avirista M/Kontributor 28/09/2022 15:28 WIB

Kenaikan harga BBM tidak ngefek ke kunjungan wisatawan dan okupansi hotel di Malang.

Kunjungan Wisatawan dan Hotel di Malang Tetap Moncer Meski BBM Naik (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu belum berdampak pada kunjungan wisatawan di Kota Malang. Bahkan satu bulan pasca kenaikan harga BBM, jumlah wisatawan masih cukup tinggi.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan, satu bulan pasca kenaikan harga BBM, kunjungan wisatawan di Kota Malang masih cukup positif. 
 
"Kalau saya lihat tidak berdampak terhadap kunjungan wisatawan, masih cukup bagus," kata Ida saat ditemui wartawan, pada Rabu (28/9/2022).

Sejauh ini, kunjungan wisatawan khususnya di Kota Malang cukup banyak. Bahkan secara kualitas perjalanan para wisatawan cukup positif ke sejumlah destinasi tujuan wisata yang ada di Kota Malang.

"Aktivitas wisatawan di wilayah Kota Malang hingga saat ini masih terlihat pada sejumlah destinasi wisata yang ada. Mungkin secara kuantitas (bisa) berkurang, tapi kalau dari sisi kualitas perjalanan wisatawan masih tetap," ujarnya.

Di sisi lain, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Malang, Agoes Basoeki menambahkan, hingga saat ini, belum ada dampak signifikan yang terjadi akibat adanya penyesuaian harga BBM yang dilakukan pemerintah.

Menurutnya, untuk rata-rata okupansi atau tingkat keterisian kamar hotel anggota PHRI Kota Malang berkisar pada angka 60-70% per hari. Angka tersebut, masih dalam kondisi normal mengingat saat ini belum memasuki musim liburan.

"Untuk saat ini belum terlihat adanya penurunan tamu akibat dampak penyesuaian harga BBM, masih normal saja. Okupansi berkisar 70%, termasuk saat akhir pekan," katanya.

Agoes menambahkan, untuk pengunjung restoran juga tidak terlalu terdampak penyesuaian harga BBM meski konsumsi tamu hotel ke restoran yang ada juga mengalami sedikit penurunan. Pada bulan-bulan seperti saat ini, kondisi sektor perhotelan memang cenderung sedikit menurun.

"Memang agak turun sedikit karena bulan-bulan ini agak berkurang (kunjungan). Namun untuk restoran penurunan tidak banyak, sekitar 20% saja," ujarnya.

Tercatat, berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, hingga semester I-2022, kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut mencapai 5,9 juta orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari proyeksi kunjungan yang sebesar 1,9 juta wisatawan.

Kunjungan wisatawan tersebut mengalami lonjakan dibandingkan pada 2020, di mana berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, jumlah kunjungan tercatat hanya sebanyak 662.570 orang akibat dampak pandemi Covid-19.

(FAY)

SHARE