ECONOMICS

Kunjungi Produsen Migor, Mendag Pastikan Kelancaran Distribusi

Nia Deviyana 08/08/2022 10:25 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan ke podusen minyak goreng, PT Incasi Raya di Padang,  Sumatra Barat, pada  Minggu (7/8/2022).

Mendag Zulkifli Hasan pastikan ketersediaan dan distribusi minyak goreng. Foto: MNC Media

IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) melakukan kunjungan ke podusen minyak goreng, PT Incasi Raya di Padang,  Sumatra Barat, pada  Minggu (7/8/2022). Pada  kunjungan  ini, Mendag  memastikan komitmen produsen dalam menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi  minyak  goreng.  

"Saya sampaikan terima kasih kepada PT Incasi Raya yang telah berkomitmen menjual  minyak goreng  sesuai  HET. Untuk minyak  goreng  kemasan rakyat merek Minyakita masih dalam  proses untuk diedarkan," ujar dia melalui keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).

Mendag menerangkan terdapat dua jenis minyak goreng dengan merek kemasan premium dan curah. Minyak goreng curah dijual paling tinggi sesuai HET sebesar Rp14 ribu/liter. HET ini juga berlaku untuk minyak goreng kemasan rakyat dengan menggunakan merek Minyakita.

"Minggu depan kita akan mengapalkan minyak goreng kemasan rakyat ke Papua dan Maluku. Kita akan banjiri 1.000 hingga 3.000 ton dalam satu bulan dengan harga Rp14.000/liter," ungkap dia.

Terkait   tandan   buah   segar   (TBS), Mendag menyampaikan Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan, salah satunya menunda pungutan ekspor sebesar USD200. 

"Artinya, dengan tidak adanya pungutan, harga di petani dapat meningkat. Diharapkan akhir Agutus  harga TBS  sudah di atas Rp2.000/kg.  Dengan demikian, ketika panen raya  petani sawit mendapat keuntungan," tuturnya.

Di sisi lain, Mendag juga ingin pengusaha tetap mendapat keuntungan. Namun, pelaku usaha  harus  tetap  menjalankan  kewajiban  dengan  memenuhi  kebutuhan  minyak  goreng  dalam negeri sesuai DMO yang ditetapkan.

"Untuk menjaga ekspor, Pemerintah  juga  meningkatkan angka pengali ekspor menjadi sembilan  kali dan insentif kemasan sebesar 1,3 –1,5 dari besaran DMO. Saya harap akhir Agustus stok pada tangki CPO sudah terdistribusi dan segera berganti sehingga dapat membeli sawit dari petani untuk diolah lagi," ucap Medag.

SHARE