ECONOMICS

Kuota Solar Subsidi Jebol, Pertamina Dorong Penjualan Dexlite dan Dex

Demon Fajri 31/03/2022 09:42 WIB

Pertamina mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan solar non subsidi seperti dexlite dan Pertamina Dex.

Kuota Solar Subsidi Jebol, Pertamina Dorong Penjualan Dexlite dan Dex (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan solar non subsidi seperti dexlite dan Pertamina Dex. Apalagi saat ini kuota solar subsidi yang ditetapkan APBN telah jebol.

"Kami juga memastikan ketersediaan Solar Nonsubsidi dan mendorong konsumen untuk membeli Solar Nonsubsidi," jelas Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dalam keterangannya.

Saat ini, kata Nicke, konsumsi Solar Subsidi mencapai 93 persen dari total penjualan produk solar Pertamina. Sedangkan sisanya yang 7 persen adalah konsumsi Solar Nonsubsidi yang lebih berkualitas seperti Dexlite dan Pertamina Dex.

Sebagai perbandingan, harga solar subsidi di SPBU ditetapkan Rp5.510 per liter, sedangkan harga dexlite ditetapkan Rp12.950 per liter dan Pertamina Dex Rp13.200 per liter untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.

Penyaluran Solar Subsidi tepat sasaran diperlukannya ketentuan yang lebih detail terkait segmen konsumen yang berhak. Mengingat kuota retail Solar Subsidi tahun 2022 yang ditetapkan untuk disalurkan Pertamina hanya sebesar 14,05 juta kilo liter atau turun lebih dari 5 persen dibandingkan kuota di tahun 2021 yang sebesar 14,85 juta kilo liter.

Sementara sampai dengan Februari 2022, penyaluran Solar Subsidi telah dipenuhi Pertamina hingga mengalami kenaikan sekitar 10 persen. 

Pertamina dan Pemerintah bersepakat untuk dilakukannya relaksasi penyaluran kuota, khususnya untuk daerah yang sudah over kuota, sehingga dilakukan upaya normalisasi dengan penambahan pasokan Solar Subsidi sesuai permintaan (demand) di wilayah yang mengalami antrean. 

Ketahanan stok nasional BBM jenis Solar dalam kondisi aman. Saat ini pasokan nasional untuk solar sebanyak lebih dari 1,9 juta kilo liter per hari atau mencakup kebutuhan 23 hari. 

Angka ini terus dijaga dan ditingkatkan setiap harinya melalui proses bisnis yang berjalan baik di Pertamina mulai dari produksi minyak mentah di hulu, pengolahan BBM di kilang-kilang Pertamina, sampai memastikan kelancaran dan keamanan distribusi secara nasional. 

Distribusi produk BBM ini dilakukan Pertamina baik melalui darat, laut dan udara. Sebanyak 95 kapal yang dioperasikan Pertamina melalui Pertamina International Shipping didedikasikan untuk mendistribusikan produk Pertamina ke seluruh Indonesia.

Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga juga mengerahkan lebih dari 4.000 truk pengangkut BBM hingga ke pelosok negeri.

Selain itu, lanjut Nicke, upaya lain yang dilakukan Pertamina adalah melakukan koordinasi dengan aparat untuk pengamanan penyaluran solar subsidi dan penindakan penyelewengan solar subsidi. (RAMA)

SHARE