IDXChannel - Para sopir truk di Bengkulu mengeluhkan langkanya bahan bakar solar. Bahkan untuk mendapatkan solar, para sopir truk harus rela antre selama tiga hari.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu, Mulyani mengakui, langkanya solar ini akibat dikuranginya pasokan solar subsidi. Pengurangan ini akibat kondisi keuangan negara alias kuota subsidi yang telah melebihi kuota.
Mulyani mengatakan, Biro Perekonomian Sekretariat DaerahProvinsi Bengkulu telah mengirimkan surat usulan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak jenis Solar ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi dari kuota ± 111.000 Kilo Liter menjadi ± 143.000 Kilo Liter pada Tahun 2022.
Pemerintah Provinsi Bengkulu akan tetap berkoordinasi ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi terhadap realisasi usulan penambahan kuota Bahan Bakar Minyak (solar) bersubsidi untuk Provinsi Bengkulu, tahun 2022.
"Kita mohon kuota untuk Bengkulu ditambah dari yang ada sekarang 111 ton menjadi 143 ton untuk satu tahun, kita penambahan sekitar 29 ton, surat dari pak Gubernur sudah mereka terima," kata Mulyani.