Kurangi Penerbangan, Garuda Indonesia Hanya Operasikan 53 Pesawat
PT Garuda Indonesia memangkas jumlah pesawat yang dioperasikan selama pandemi Covid-19 menjadi hanya 53 unit dari total 142 pesawat.
IDXChannel - PT Garuda Indonesia memangkas jumlah pesawat yang dioperasikan selama pandemi Covid-19 menjadi hanya 53 unit dari total 142 pesawat. Hal ini disesuaikan dengan kondisi market dan permintaan layanan penerbangan.
Dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6/2021), manajemen Garuda menjelaskan, berkaitan dengan diberlakukannya kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat, maka perseroan melakukan penyesuaian atau pengurangan freskuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan armada untuk rute padat penumpang.
"Di samping itu, penggunaan armada pesawat dalam penerbangan selama pandemi juga turut memperhatikan tingkat isian dari angkutan Cargo," tulis manajemen Garuda.
Adapun jumlah armada yang dioperasikan selama pandemi berkurang. Jumlah pesawat yang dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan hanya 53 pesawat dari total 142 pesawat. Dari total pesawat tersebut, 136 merupakan pesawat sewa, dan enam pesawat milik sendiri.
Manajemen pun berkomitmen menjaga pesawat yang dioperasikan laik terbang (airworthy) sesuai dengan peraturan penerbangan yang telah disahkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan.
Untuk pesawat yang dalam kondisi tidak dioperasikan, maka pemeliharaan tetap dilakukan, yaitu dengan perawatan prolong dan/atau perawatan berkala dengan mengacu pada dokumen program perawatan yang diterbitkan oleh pabrikan pesawat/mesin yang telah disahkan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU). Adapun jumlah pesawat dalam tahap perawatan sebanyak 39 unit.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya mengatakan, perseroan akan melakukan restrukturisasi secara komprehensif. Dari 142 pesawat yang dimiliki, Garuda hanya akan mengoperasikan sekitar 70 pesawat. "Kami memiliki 142 pesawat dan perhitungan awal kami bagaimana pemulihan ini telah berjalan, kami akan beroperasi dengan jumlah pesawat tidak lebih dari 70," katanya, beberapa waktu lalu.
Jumlah armada yang dikurangi adalah pesawat Garuda, tidak termasuk maskapai bertarif murah Citilink. Irfan menuturkan, Garuda hanya bisa mengoperasikan sebagian pesawat karena belum melakukan pembayaran kepada penyewa pesawat selama berbulan-bulan. (TIA)