ECONOMICS

Laba BHP Anjlok Gara-Gara Nikel

Wahyu Dwi Anggoro 20/02/2024 12:45 WIB

Raksasa pertambangan BHP melaporkan penurunan laba bersih sebesar 86 persen pada paruh kedua 2023.

Laba BHP Anjlok Gara-Gara Nikel. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Raksasa pertambangan BHP melaporkan penurunan laba bersih sebesar 86 persen pada paruh kedua 2023, akibat penyusutan nilai aset terkait nikel dan dampak bencana bendungan di Brasil.

Dilansir dari AFP pada Selasa (20/2/2024), penjualan naik enam persen menjadi USD27,2 miliar atau sekitar Rp426 triliun pada paruh kedua 2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Namun, laba bersih merosot 86 persen menjadi USD927 juta atau sekitar Rp15 triliun dibadingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

BHP membukukan kerugian sebesar USD2,47 miliar atau sekitar Rp39 triliun karena penurunan nilai aset nikelnya di Australia Barat dan USD3,17 miliar atau sekitar Rp50 triliun akibat runtuhnya bendungan tambang bijih besi Samarco di Brasil.

Jika kedua kerugian besar tersebut tidak dimasukkan, BHP mencatat laba bersih sebesar USD6,6 miliar atau sekitar Rp103 triliun, hampi serupa dengan paruh pertama 2023.

“Kami melihat volatilitas harga komoditas global, dan permintaan di negara maju lebih lemah dari perkiraan,” kata CEO BHP Mike Henry.

“Meskipun demikian, permintaan dari China tetap sehat meskipun terdapat kelemahan di sektor perumahan, dan India tetap menjadi titik terang," lanjutnya.

Pekan lalu, BHP mengumumkan bahwa pihaknya menurunkan nilai aset nikelnya di Australia Barat karena anjloknya harga komoditas tersebut yang disebabkan lonjakan pasokan dari Indonesia.

Nikel sangat penting dalam pembuatan baja tahan karat dan baterai kendaraan listrik (EV). Harganya rontok sekitar 40 persen tahun lalu karena teknik pemurnian baru memungkinkan nikel berkualitas rendah dari Indonesia digunakan untuk baterai.

Bulan lalu, pengadilan di Brasil memerintahkan Vale dan BHP untuk membayar ganti rugi atas runtuhnya bendungan di tambang bijih besi patungan mereka di Samarco.

Banjjir ini melepaskan 40 juta meter kubik lumpur beracun, membanjiri 39 rumah, dan menewaskan 19 orang. (WHY)

SHARE