ECONOMICS

Laba Garudafood (GOOD) Anjlok Jadi Rp259,41 Miliar di 2020

Shifa Nurhaliza 24/05/2021 12:22 WIB

GOOD mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp259,41 miliar sepajang 2020, nilai tersebut turun dari Rp416,86 miliar di 2019

Laba Garudafood (GOOD) Anjlok Jadi Rp259,41 Miliar di 2020 (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp259,41 miliar sepajang 2020, nilai tersebut turun dari Rp416,86 miliar di 2019. Sedangkan, total liabilitas hingga akhir tahun lalu tercatat melonjak 60,02 persen secara yoy (year-on-year). 

Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (24/5), pada tahun lalu emiten berkode saham GOOD hanya mampu meraih nilai penjualan Rp7,71 triliun, padahal di 2019 mencapai Rp8,43 triliun. Adapun beban pokok penjualan di 2020 senilai Rp5,57 triliun atau lebih rendah dibanding 2019 yang sebesar Rp5,91 triliun. 

Kemudian, laba bruto GOOD di sepanjang 2020 menjadi senilai Rp2,14 triliun atau mengalami penurunan dibanding 2019 yang sebesar Rp2,52 triliun. Sedangkan, laba usaha pada tahun lalu tercatat Rp451,41 miliar atau lebih rendah dibanding perolehan di 2019 yang sebesar Rp672,66 miliar. 

Sementara itu, laba sebelum pajak yang dicatatkan GOOD untuk Tahun Buku 2020 senilai Rp339,98 miliar atau mengalami penurunan dibanding dengan laba sebelum pajak di 2019 yang sebesar Rp580,57 miliar. 

Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di 2020 yang mencapai Rp99,88 miliar, maka laba tahun berjalan di 2020 menjadi senilai Rp245,1 miliar atau lebih rendah dibanding 2019 sebesar Rp435,77 miliar. Tetapi pada Tahun Buku 2020, GOOD bisa mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp259,41 miliar. 

Menurut laporan keuangan GOOD, per 31 Desember 2020 total liabilitas GOOD tercatat melambung menjadi Rp3,68 triliun dari posisi per 31 Desember 2019 yang senilai Rp2,3 triliun. Sedangkan, total ekuitas hingga akhir Desember 2020 sebesar Rp2,89 triliun atau lebih tinggi dibanding per akhir Desember 2019 yang senilai Rp2,76 triliun.

Manajemen GOOD menyampaikan bahwa peningkatan jumlah liabilitas itu terutama dipengaruhi oleh kenaikan utang bank jangka panjang sebesar Rp1,09 triliun yang digunakan oleh perseroan untuk pengambilalihan kepemilikan saham di PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU). Dana itu juga digunakan untuk pelunasan utang bank jangka panjang dan pembiayaan barang modal. 

(SANDY)

SHARE