Lapak Thrifting Sepi, Pendapatan Pedagang Anjlok 70 Persen
Salah seorang pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen, Praseno mengungkapkan, kondisi tokonya saat ini sangat memprihatinkan.
IDXChannel - Pemerintah gencar melakukan penindakan terhadap importir-importir pakaian bekas. Teranyar sebanyak 7.363 pakaian bal yang nilainya mencapai Rp80 miliar dimusnahkan.
Hal tersebut ternyata berdampak langsung ke sisi hilir yakni para pedagang pakaian bekas. Bahkan pendapatan para pedagang anjlok hingga 70%.
Salah seorang pedagang pakaian bekas impor di Pasar Senen, Praseno mengungkapkan, kondisi tokonya saat ini sangat memprihatinkan karena jarang orang yang berkunjung.
Jadi sekarang kondisinya sangat memprihatinkan, pasokan barang susah, terus udah gitu pengunjung juga karena banyak berita viral kalau pakaian dibakar, dihanguskan dan sebagainya, pengunjung jadi ketar-ketir juga, padahal kita buka, akhirnya berpengaruh pada omzet, kita sendiri sebagai pelaku bisnis ini anjlok," kata Praseno kepada MPI, Rabu (29/3/2023).
Dia mengaku bahwa pendapatannya menurun hingga 70% setelah ramai adanya larangan pakaian bekas impor. "Jauh penurunannya bisa sampai 70%, karena pengunjung sepi. Hari besar pedagang itu Sabtu Minggu atau hari libur, kemarin itu di bawah (sepi), kita enggak pernah kaya gitu," ungkapnya.
Menurutnya jika kondisi ini terus berlanjut apalagi menjelang lebaran, dikhawatirkan akan timbul gejolak sosial jika permasalahannya tak kunjung diselesaikan.
"Kami harap ini bisa dilegalkan atau berikan kuota kepada kami, karena kenapa? Semuanya biar bisa hidup, nggak bisa misalnya kita bekerja dibidang A, tiba-tiba disuruh pindah ke B yang jauh berbeda, bisa hidup enggak? Belum tentu," tuturnya.
Pedagang lain bernama Bujang bercerita dirinya sudah 4 tahun berjualan baju bekas impor dan menggantungkan hidup dari usahanya tersebut.
"Dulu saya sales obat, karena sales obat lagi sepi kan, jadi jualan baju second 4 tahun, tapi kalau terpaksa tutup ya berarti saya kembali lagi jualan obat," tandasnya.
(DES)