ECONOMICS

Lapor Jokowi, Luhut Sebut Ada Pabrikan Mobil Listrik yang Bakal Investasi di Indonesia

Heri Purnomo 20/06/2023 17:22 WIB

Luhut melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait pabrikan mobil listrik dunia yang berencana berinvestasi di Indonesia sebesar USD1,3 miliar.

Lapor Jokowi, Luhut Sebut Ada Pabrikan Mobil Listrik yang Bakal Investasi di Indonesia. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Pemerintah tengah menggencarkan pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai. Salah satu upayanya dengan mengundang investor menanamkan modal di Tanah Air.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada pabrikan mobil listrik dunia yang berinvestasi di Indonesia. 

Luhut menyebut investasi tersebut berupa pembangunan pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi USD1,3 miliar.

"Bapak Presiden dapat kami laporkan minggu lalu kami sudah menerima proposal. Investasi dari salah satu produsen mobil listrik terkemuka di dunia untuk membangun pabrik dan jaringan distribusi dengan nilai investasi USD1,3 miliar," kata Luhut dikutip dari siaran langsung Youtube Sektretariat Presiden, Selasa (20/6/2023). 

Meski begitu, Luhut tidak menyebutkan nama dari produsen mobil listrik terkemuka tersebut. Ia hanya mengatakan bahwa produk EV tersebut sangat cocok dengan selera masyarakat Indonesia. 

"Ini akan menjadi game changer buat presiden karena produk ev yang mereka produksi cocok dengan selera rakyat Indonesia dengan harga yang terjangkau," katanya.

Lebih lanjut, Luhut menyebutkan bahwa produsen tersebut memerlukan adanya suplai tembaga untuk membuat suatu ekosistem dari mobil listrik. Dia pun menyebut pabrik foil tembaga PT Hailiang Nova Material Indonesia di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur harus terus didukung.

Dia menargetkan pabrik ini dapat beroperasi secara komersial pada Mei 2024. Adapun Luhut mengatakan bahwa proyek ini menelan investasi  USD860 juta dengan kapasitas 100 ribu ton.

Bahan baku foil tembaga ini diproduksi dari bahan baku katoda tembaga dari smelter PT Freeport Indonesia. "Hilirisasi tembaga ini harus menjadi prioritas utama kita, karena dalam setiap satu mobil listrik dibutuhkan tembaga sebayak 56 kg di luar tenaga di baterai listriknya," katanya.

(FRI)

SHARE