ECONOMICS

Lebih Rendah, Menkeu Proyeksi Defisit APBN 2,28 Persen di Akhir 2023

Michelle Natalia 10/07/2023 18:12 WIB

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memprediksi APBN 2023 akan defisit 2,28% dari PDB.

Lebih Rendah dari Target, Menkeu Proyeksi Defisit APBN 2,28 Persen di Akhir 2023. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memprediksi APBN 2023 akan defisit 2,28% dari PDB. Angka tersebut lebih kecil dari target 2,84% PDB.

"Defisit APBN diperkirakan 2,28% dari PDB atau setara Rp486,4 triliun, lebih rendah Rp111,7 triliun dari target," ujar Sri dalam Rapat Kerja dengan Banggar DPR RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Dia menyebut keseimbangan primer diperkirakan defisit Rp49 triliun.

Sementara itu, outlook pendapatan negara lebih tinggi Rp174,2 triliun menjadi Rp2.637,2 triliun, atau 107,1% dari APBN. Ini terdiri dari perpajakan yang lebih tinggi Rp97,1 triliun atau 104,8% dari APBN, dan PNBP yang lebih tinggi Rp74,4 triliun atau 116,9% dari APBN.

"Outlook belanja negara Rp3.123,7 triliun atau 102,0% APBN, di mana belanja pemerintah pusat Rp2.298,2 triliun atau 102,3% APBN, dan TKD Rp825,4 triliun atau 101,3% APBN," ungkap Sri.

Dia mengatakan belanja pemerintah pusat memperhitungkan pagu aktual Kementerian/Lembaga (K/L) dan penggunaan SAL untuk pembayaran kewajiban pemerintah seperti kurang bayar DBH, subsidi pupuk, dan kompensasi energi.

"Pembiayaan anggaran RP486,4 triliun turun 17,7% atau 81,3% dari target APBN," tambah Sri.

Dia mengatakan bahwa ini memperhitungkan penerbitan SBN lebih rendah Rp350 triliun dari APBN. 

"Dan juga tambahan penggunaan SAL sebesar Rp156,9 triliun untuk penurunan pembiayaan utang Rp100,9 triliun dan kebutuhan pembayaran kewajiban pemerintah Rp56 triliun," pungkas Sri. (NIA)

SHARE