ECONOMICS

Lepas dari Dolar AS, Perdagangan Pakai Rupiah-Yuan Jadi Lebih Efisien

Aditya Pratama 07/08/2021 20:53 WIB

Bank Indonesia (BI) mengeluarkan kebijakan untuk memperbolehkan transaksi menggunakan skema mata uang lokal atau local currency settlement (LCS).

Lepas dari Dolar AS, Perdagangan Pakai Rupiah-Yuan Jadi Lebih Efisien. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mengeluarkan kebijakan untuk memperbolehkan transaksi menggunakan skema mata uang lokal atau local currency settlement (LCS). Adapun beberapa negara yang menggunakan skema tersebut di antaranya China, Malaysia, dan Jepang.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, kebijakan bilateral swap bertujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dolar AS.

"Sehingga diharapkan pelaku usaha tidak terkena dampak negatif dari pergerakan nilai dolar AS/IDR (Indonesia Rupiah) yang sangat fluktuaktif," ujar Ariston kepada MNC Portal Indonesia, Sabtu (7/8/2021).

Ariston menambahkan, dengan adanya kebijakan local currency settlement ini maka ke depannya perdagangan atau pembayaran juga dapat menjadi lebih efisien.

"Karena pelaku usaha dua negara tidak perlu repot-repot menukar ke dolar AS dulu lalu menukar kembali ke nilai tukarnya. Kebijakan ini juga bisa mengurangi fluktuaksi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS karena permintaan atau perawatan dolar AS berkurang," sambungnya.

Sebelumnya, Kepala Departemen Internasional Bank Indonesia, Doddy Zulverdi, menyebut setidaknya ada beberapa manfaat dari pengembangan pasar keuangan ini. Seperti mata uang lokal (Rupiah, Ringgit, dan Yen) dapat digunakan untuk memfasilitasi transaksi perdagangan, investasi, dan income transfer, tanpa harus dikonversikan ke dolar AS.

Ada beberapa hal yang spesifik yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha pada penggunaan LCS ini. Selain itu biaya konversi ke IDR dalam mata uang lokal menjadi lebih efisien karena menggunakan kuotasi harga secara langsung, dan dapat ditransaksikan secara langsung antara rupiah dengan mata uang mitra tanpa lebih dulu ke dolar AS.

Kemudian, mata uang lokal dapat menjadi alternatif pembiayaan ekspor atau direct invesment. Tersedianya alternatif instrumen hedging dalam mata uang lokal juga membuat exposure risiko bisa di-hedge dengan biaya yang lebih efisien. (TYO)

SHARE