ECONOMICS

Lewat INDI 4.0, Kemenperin Dorong BUMN Lakukan Transformasi Industri

Azhfar Muhammad 22/10/2021 10:33 WIB

Sebagai upaya percepatan kesiapan industri nasional menuju industri 4.0, BSKJI telah menetapkan B4T selaku salah satu lembaga verifikator.

Lewat INDI 4.0, Kemenperin Dorong BUMN Lakukan Transformasi Industri

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong transformasi sektor manufaktur di tanah air, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menuju industri 4.0 lewat program asesmen Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Melalui Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) sebagai unit kerja di bawah Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), merupakan salah satu lembaga verifikator dalam skema asesmen INDI 4.0 yang telah melaksanakan proses pelatihan dan asesmen INDI 4.0 pada BUMN.

“Sebagai upaya percepatan kesiapan industri nasional menuju industri 4.0, BSKJI telah menetapkan B4T selaku salah satu lembaga verifikator dalam skema asesmen INDI 4.0,” kata Kepala BSKJI Doddy Rahadi, melalui keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Jumat (22/10/2021). 

Adapun pelaksanaan asesmen INDI 4.0 untuk BUMN sendiri merupakan tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara Kemenperin dengan Kementerian BUMN pada bulan April 2021 tentang pelaksanaan asesmen INDI 4.0 untuk BUMN.

“Penandatanganan MoU tersebut, menunjukan bahwa Kemenperin terus bersinergi dengan pemangku kepentingan, termasuk BUMN untuk mengetahui potret dan kesiapan seluruh perusahaan BUMN dalam bertransformasi menuju 4.0,” ungkapnya.

“Ke depannya pelaksanaan asesmen INDI 4.0, menjadi baseline bagi BUMN dalam mencapai target tingkat kesiapan INDI 4.0 pada BUMN yang memiliki rentang nilai di atas 3,5 di tahun 2024,” jelas Doddy.

Salah satu BUMN yang memilki komitmen dalam bertranformasi berbasis industri 4.0 adalah PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT). PKT berhasil menjadi role model dunia industri di tanah air dan mendapatkan predikat light house Industry 4.0 melalui transformasi bisnis yang berorientasi industri 4.0.

“Dampak positif transformasi industri 4.0 yang dicapai oleh PKT di antaranya adalah peningkatan 12,6% produktivitas tenaga kerja, kemudian 15,6% efisiensi biaya opersional, serta 4,8% efisiensi energi dan kinerja lainnya yang dirasakan oleh PKT,” ungkap Doddy.

Pelaksanaan pelatihan dan asesmen INDI 4.0 untuk BUMN sebagai langkah strategis untuk dan pengembangan SDM terkait pemahaman dan kesiapan menuju Industri 4.0, serta peningkatan knowledge SDM mengenai kebijakan dan peta jalan Making Indonesia 4.0. (NDA)

SHARE