Libur Hari Raya Waisak, Okupansi Hotel Jaringan HIG Naik Signifikan
Beberapa hotel tersebut meliputi The Manohara Yogyakarta Hotel, Khas Tugu Hotel, Khas Malioboro Hotel dan Lafayette Butik Hotel.
IDXChannel – Perayaan Tri Suci Waisak 2567 Buddhist Era (BE) yang dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, menjadi momen penting dalam mendorong candi tersebut sebagai destinasi spiritual yang dikenal di mata dunia.
Sebagai rumah spiritual bagi umat Buddha di seluruh dunia, Borobudur yang merupakan salah satu dari 5 (lima) Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) memegang peranan penting selama perayaan Hari Raya Waisak.
Rangkaian perayaan tersebut terangkum dalam festival memperingati kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Buddha Gautama, yang digelar di destinasi warisan budaya dunia ini.
Ribuan umat maupun wisatawan lokal dan asing turut hadir mengikuti prosesi sakral upacara Waisak. Hal tersebut tentunya berdampak langsung pada permintaan akomodasi dan mendorong lonjakan okupansi hotel yang signifikan.
Tingkat hunian yang meningkat di hotel-hotel Yogyakarta menjadi bukti bahwa perayaan Hari Raya Waisak di Borobudur sangat penting bagi sektor pariwisata di sekitarnya.
Beberapa hotel BUMN yang dioperasikan oleh PT Hotel Indonesia Group (HIG), anak usaha PT Hotel Indonesia Natour (HIN), di wilayah Yogyakarta, tercatat mengalami lonjakan okupansi secara signifikan di sepanjang berlangsungnya perayaan, pada periode 1 hingga 4 Juni 2023 tersebut.
Beberapa hotel tersebut meliputi The Manohara Yogyakarta Hotel, Khas Tugu Hotel, Khas Malioboro Hotel dan Lafayette Butik Hotel.
"Yang menarik, peningkatan okupansi ini juga dirasakan hotel jaringan HIG lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," ujar Pelaksana Tugas (Plt. VP Corporate Secretary HIN, Doddy Akhmadsyah Matondang, dalam keterangan resminya, Minggu (4/6/2023).
Menurut Doddy, momen perayaan Hari Raya Waisak tahun ini membuktikan bahwa masa recovery pasca pandemi di industri pariwisata nasional relatif sudah hampir selesai.
Klaim ini didasarkannya pada jumlah pengunjung yang datang ke sekitar Borobudur serta peningkatan okupansi di hotel jaringan HIG.
"Peningkatan ini juga tidak lepas dari beragam promo menarik yang ditawarkan, pelayanan yang baik serta fasilitas yang tersedia di masing-masing unit hotel sehingga mampu menarik wisatawan untuk menikmati momen libur Hari Raya Waisak di hotel jaringan HIG," tutur Doddy.
Dalam momen libur Hari Raya Waisak tahun ini, Doddy menjelaskan, hotel-hotel di wilayah Jawa mencapai Performa tertinggi jika dibandingkan hotel jaringan HIG di wilayah lain.
Salah satu hotel yang berkontribusi pada pencapaian tersebut adalah Hotel Khas Tugu dengan tingkat okupansi mencapai 100 persen.
Posisi tertinggi kedua pada region Bali dengan okupansi tertinggi yaitu Grand Inna Kuta sebesar 94 persen.
Region Sumatera juga mengalami peningkatan okupansi, dengan tingkat hunian tertinggi yaitu Hotel Khas Ombilin sebesar 85 persen.
"Hal serupa juga terjadi di Hotel region Nusa Tenggara, Kalimantan dan region Sulawesi dimana terjadi peningkatan tingkat hunian yang signifikan," ungkap Doddy.
Peningkatan okupansi hotel ini disebut Doddy memberikan multiplier effect bagi pelaku usaha sekitar, lonjakan jumlah wisastawan membuka peluang bagi pelaku usaha lokal, seperti kuliner, toko suvenir, layanan transportasi, dan lainnya.
"Kami sebagai bagian dari Injourney menyadari pentingnya Perayaan Hari Raya Waisak dan sangat bangga dapat berperan dalam mendukung pelestarian budaya pariwisata spiritual #WaisakDiBorobudur," papar Doddy.
Dengan adanya momentum ini, Doddy menjelaskan, pihaknya telah mencoba memanfaatkan secara maksimal untuk memberikan pelayanan terbaik dengan dengan mengangkat keunikan dan kearifan lokal.
"Kami juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan wisatawan dan berbagai pihak terhadap Hotel Jaringan HIG sehingga hotel-hotel Jaringan HIG dapat menjadi pilihan utama pada setiap kesempatan," tegas Doddy. (TSA)