Lima Alasan Sri Lanka Bangkrut karena Alami Krisis Ekonomi
Banyak orang yang bertanya, apa alasan Sri Lanka bangkrut?
IDXChannel – Banyak orang yang bertanya, apa alasan Sri Lanka bangkrut? Sri Lanka menyatakan kebangkrutannya karena dilanda krisis ekonomi terparah sejak memerdekakan diri dari Inggris pada tahun 1948.
Satu per satu para menteri dan jajaran kabinet Sri Lanka mengundurkan diri karena tidak bisa mengatasi situasi ekonomi tersebut. Sri Lanka bahkan mendesak para warganya yang berada di luar negeri untuk mengirimkan uang kepada negara untuk membantu negara dalam membeli kebutuhan pokok dan bahan bakar.
Lalu, apa alasan Sri Lanka bangkrut?
Alasan Sri Lanka Bangkrut
-
Devisa Menurun dan Terlilit Utang
Pada tanggal 12 April 2022, Sri Lanka mengumumkan bahwa negara tersebut telah gagal dalam membayar seluruh utang luar negeri sebesar USD51 Miliar atau sekitar Rp732 Triliun. Hal ini dikarenakan penurunan devisa negara untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan oleh negara tersebut.
Bahkan, International Monetary Fund (IMF) mengatakan bahwa devisa yang dimiliki oleh Sri Lanka hanya cukup untuk bertahan selama satu bulan saja.
-
Kebijakan Keringanan Pajak
Salah satu kebijakan yang mengambil peranan penting atas kebangkrutan Sri Lanka adalah kebijakan pemerintahnya yang meringankan pemotongan pajak untuk rakyatnya. Hal ini awalnya dimaksudkan untuk meningkatkan konsumsi dari rakyat Sri Lanka.
Namun, pandemi melanda dunia setelah tiga bulan berjalannya kebijakan tersebut dan mengakibatkan terhambatnya konsumsi dan utang Sri Lanka semakin meningkat.
-
Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia memiliki dampak yang cukup besar bagi Sri Lanka. Akibat menurunnya devisa dan utang negara yang kian bertambah, para dokter di Sri Lanka mengeluhkan bahwa mereka kehabisan obat untuk menyelamatkan pasien di berbagai rumah sakit.
-
Kenaikan Suku Bunga
Pada 8 April 2022, bank sentral Sri Lanka menaikkan suku bunga dengan rekor sebesar 700 basis poin dalam upaya untuk menghentikan nilai Rupee Sri Lanka terjun bebas. Hal ini dilakukan karena nilai Rupee Sri Lanka sudah jatuh lebih dari 35% dalam satu bulan.
-
Aksi Terorisme
Tindakan terorisme di Sri Lanka terjadi sebelum masa pandemi Covid-19, yaitu pada tahun 2019 di bulan April. Jika ditotal, terdapat delapan aksi terorisme yang terjadi di hari tersebut.
Hal ini tentunya membuat sektor pariwisata Sri Lanka ikut terdampak dan banyak turis yang mengurungkan niatnya untuk berwisata ke negara tersebut.
Itulah lima alasan Sri Lanka bangkrut karena alami krisis ekonomi.