ECONOMICS

Lima Tower Rusun KIT Batang Masih Kosong, Menteri Ara Sebut Rugikan APBN

Iqbal Dwi Purnama 30/04/2025 10:51 WIB

Ditemukan 5 dari 10 tower rusun yang selesai dibangun pada 2022 hingga saat ini tidak dihuni secara optimal.

Lima Tower Rusun KIT Batang Masih Kosong, Menteri Ara Sebut Rugikan APBN. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) melakukan inspeksi ke lokasi Rusun di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. 

Hasilnya, ditemukan 5 dari 10 tower rusun yang selesai dibangun pada 2022 hingga saat ini tidak dihuni secara optimal. Menurutnya, hal ini merugikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pembangunan Rusun KITB ini tidak matang dan tidak sesuai perencanaan. Apalagi Rusun ini selesai dibangun pada 2022 tapi 5 dari 10 tower belum dihuni sehingga merugikan APBN," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/4/2025). 

Ara menyebut ada spesifikasi bangunan yang tidak sesuai karena ada perubahan peruntukkan penghuni. Hal itu membuat pihak pengelola harus merenovasi unit.

Adapun belum optimalnya penghunian rusun ini diakibatkan perencanaan pembangunan yang tidak matang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, banyak tower hunian yang berubah peruntukkan dari hunian untuk pekerja konstruksi menjadi pekerja industri. Sebagian rusun bahkan harus direnovasi oleh BUMN sehingga merugikan negara karena menggunakan anggaran APBN lagi.

"Padahal rusunnya sudah dibangun, namun belum dihuni tapi harus direnovasi ulang. Saya akan menurunkan tim untuk mempelajari di mana letak ketidaksesuaian perencanaannya. Saya ingin lihat hukum ditegakkan dan jika ada dugaan korupsi akan kita sikat aja dan jangan ragu termasuk jika ada staf saya yang bekerja tidak sesuai peraturan segera laporkan," kata dia.

Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Tengah, Enfy Diana Dewi, menjelaskan pembangunan 10 tower Rusun untuk pekerja di KITB Batang telah selesai pada 2022. 

Pihaknya juga telah melakukan serah terima dan serah kelola aset rusun ke pihak Danareksa sebagai pengelola Rusun.

"Kami akan berkoordinasi dengan pihak pengelola agar Rusun ini bisa segera dihuni," kata dia.

(NIA DEVIYANA)

SHARE