Lonjakan Omicron Menghantui, Pemulihan Ekonomi Australia Kembali Melambat
Bisnis Australia bergulat dengan meningkatnya jumlah pekerja yang sakit sehingga diperintahkan untuk diisolasi.
IDXChannel - Negara bagian terpadat di Australia, New South Wales, mengalami hari pandemi paling mematikan pada Rabu. Dengan melonjaknya infeksi Omicron yang mengganggu rantai pasokan dan menghambat pemulihan ekonomi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (12/1/2022), bisnis Australia bergulat dengan meningkatnya jumlah pekerja yang sakit sehingga diperintahkan untuk diisolasi.
Tetapi virus ini juga menakut-nakuti pelanggan dari sektor penerbangan, hiburan, dan perhotelan, yang sudah terpukul oleh beberapa penguncian selama dua tahun terakhir.
"Pada dasarnya (usaha kecil) dikunci ... ada sedikit dukungan di luar sana untuk membantu mereka tetap membuka pintu mereka," ujar Alexi Boyd, kepala Dewan Organisasi Bisnis Kecil, seperti dikutip.
Infeksi harian Australia pada hari Rabu bertahan di dekat rekor dengan sekitar 100.000 dilaporkan. lEmpat puluh dua kematian baru terdaftar, dengan New South Wales menderita pandemi dengan 21 kematian.
Kekurangan tenaga kerja dan kehati-hatian berada di tempat umum telah menghambat pengeluaran rumah tangga. ANZ mengatakan dalam sebuah catatan penelitian, dengan pengeluaran pada awal Januari menyerupai kondisi penguncian di Sydney dan Melbourne, kota terbesar di Australia.
Sebelum wabah Omicron meletus selama periode Natal, ekonomi telah membuat pemulihan yang sangat kuat. Pada bulan November, tingkat pekerjaan naik jauh lebih cepat dari yang diharapkan karena penguncian virus corona dicabut, dan penjualan ritel juga melonjak untuk bulan kedua berturut-turut.
Di tengah tekanan pada rantai pasokan, jaringan supermarket Coles Group memperkenalkan kembali batas pembelian kertas toilet, beberapa produk daging, dan obat-obatan.
Menanggapi kritik pada awal tahun pemilihan atas penanganannya terhadap wabah Omicron, Perdana Menteri Scott Morrison telah mengusulkan untuk melonggarkan aturan isolasi bagi pekerja tanpa gejala menjelang rapat kabinet nasional pada hari Kamis.
(SANDY)
